KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Masyarakat dan para pedagang mengeluh dan bingung karena akses jalan masuk ke pasar anyar masih diblokade, sementara Rumah ibadah dan Mall sudah mulai kembali dibuka pada masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi tahap ke- 4 di Kota Tangerang.
Pasalnya, blokade jalan sempat dibuka oleh para pedagang, namun ditutup kembali akses jalur di tanjakan perlintasan kereta Pasar Anyar Jalan KH Soleh Ali, Kelurahan Sukasari Kota Tangerang, menggunakan separator beton.
Lantaran kondisi itu, para pedagang mengaku kian merugi, akibat konsumen tidak bisa melintas untuk berbelanja dagangannya.
Salah satunya di ungkapkan Tri (55) seorang pedagang kepada Pelitabanten.com, meski dirinya sudah mengikuti anjuran dengan protokol kesehatan dalam berdagang, tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dari pihak terkait, pemerintah menutup jalan sejak tanggal 23 Mei 2020 hingga saat ini dianggap tidak efisien dan tidak menuai solusi.
“Duh bang, PSBB tambah parah, udah mah sepi pembeli, ditambah jalan ditutup, gimana orang mau beli, lewat aja gak bisa. Ya jadinya orang pada balik lagi, mana gak ada himbauan dulu, kasihan kan masyarakat juga gak tau alesannya tau-tau ditutup,” ungkap Tri, Senin (22/6/2020) malam.
Atas penerapan kebijakan menutup akses menuju pasar anyar itu, pengakuannya tidak sedikit pengendara yang merasa kebingungan masuk pasar dan harus memutar jauh hanya untuk sekedar belanja kebutuhan sehari-hari.
“Dari PSBB kedua bang ditutup sebelom lebaran, pembeli aja awalnya heran, banyak yang ngeluh, kenapa bisa ditutup apa hubungannya sama PSBB. Yang kasian mah warga pada bingung mau lewat mana, kan yang udah biasa lewat sini mah gak tau kudu muternya kemana supaya bisa masuk pasar. Kan harusnya ada alesan, ada ditempel spanduk apa kek biar warga tau, terus harus lewat mana biar bisa masuk,” Terang Tri.
Jelang new normal PSBB jilid Empat Kota Tangerang, dengan dibukanya kembali tempat ibadah, Mall dan lainnya. Dirinya berharap, pemerintah dapat lebih memperhatikan pedagang kecil di pasar tradisional dengan membuka kembali akses jalan masuk, agar mereka dapat terus berdagang melayani para pelanggannya.
“PSBB keempat ini kan cuma Penerapan Sosial Berskala Lingkungan (PSBL) di tingkat RW. Mall juga udah mulai buka, Maunya sih kami nih semua para pedagang, pemerintah kota buka aja sih, gak ngaruh ditutup juga, kita (pedagang-red) yang kasihan mah, sepi dagangan,” harap Tri.