Beranda News

Santri Bicara di Kota Tangerang, Gibran Minta Santri Jawab Tantangan Zaman

Santri Bicara di Kota Tangerang, Gibran Minta Santri Jawab Tantangan Zaman
Kampanye Gibran Rakabuming Raka di Ponpes Assiddiqiah, Batuceper, Kota Tangerang, Banten. Senin, (4/12). Foto Pelitabanten.com

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka berkampanye di Kota Tangerang dengan mengunjungi Asshiddiqiah, Batuceper. Senin, (4/12/2023) siang WIB.

Kedatangan Gibran yang juga merupakan Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung disambut pimpinan pondok yakni KH. Muhammad Ulil Absor Al-Hafidz beserta sejumlah kyai dan ustad serta ratusan santri putra-putri.

Kegiatan Gibran Rakabuming Raka di hari ke-7 itu diisi dengan tema ‘Gibran Mendengar Santri Bicara’.

Dalam pertemuan itu sejumlah santri menanyakan perihal bagi santri yang selalu digaungkan kedua Paslon Capres dan Cawapres yang diusung sembilan partai yakni Gerindra, Golkar, , Demokrat, PBB, PSI Gelora, dan Partai Garuda tersebut.

“Kita sering bicara Gen Z, milenial, dan lain-lainnya. Tetapi kita melupakan santri,” ujar Gibran usai kegiatan kampanyenya.

Baca Juga:  Airin Kampanyekan Perbaikan Gizi Pada 1000 HPK

Gibran menuturkan, jika Ia bersama Capres Prabowo Subianto selalu menyampaikan masalah Dana Abadi Pesantren.

Harapannya kata Gibran, guna menyiapkan santri-santri yang dapat menyesuaikan perkembangan zaman seperti revolusi industri 5.0. menuju Emas 2045.

“Jadi, santri juga harus 5.0. Santri yang mengerti dakwah lewat media online, santri yang mengerti , santri yang punya jiwa entrepreneurship. Itu nanti semua yang kita akan datangkan,” kata Gibran.

Menurutnya, Untuk itu semua memerlukan atensi khusus agar seluruh murid-murid di pondok pesantren bisa menjawab tantangan zaman termasuk memenuhi kebutuhan industri di Indonesia hingga luar negeri.

“Tadi kita dengarkan masukan-masukan dari para santri, dan itu memang sudah sering ditanyakan pondok-pondok pesantren lain. Intinya, kita memiliki keresahan yang sama. Masalah , masalah bagaimana para santri ini ingin diperlakukan sama seperti mereka yang di sekolah konvensional,” tukasnya.

Baca Juga:  Sedekah Oksigen dengan Sampah Biji Buah - buahan