BANDUNG, Pelitabanten.com – Di Indonesia, Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi penghasil beras. Tidak hanya itu, Jawa Barat juga penghasil teh dan strawbery. Selain itu sayuran dan umbi-umbian, seperti bawang putih, bawang merah, bawang daun, kentang, kubis, sawi, wortel, kacang panjang, cabai besar, tomat, terong, buncis, ketimun, kangkung, bayam, kacang merah, labu siam, lobak, kembang kol, jamur, cabai rawit, dan paprika juga menjadi hasil tani yang dapat meningkatkan perekonomian disana.
Akan tetapi tidak sedikit para petani yang tidak memiliki modal, sehingga harus meminjam dengan rentenir dengan bunga yang cukup besar. Salah satu ketua kelompok tani di Desa Sukapura, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, biasa dipanggil Kang Ikin saat dimintai Informasi Rabu, (7/9), dirinya kerap kali meminjam dana dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan sampai saat ini belum bisa mendapatkannya dan hingga kini juga belum mendapatkan bantuan dari Dana Desa.
Mendampingi Ketua Umum Posko Relawan Rakyat Indonesia (Posraya Indonesia) Jefry Gunawan, Dian Sumarwan atau dipanggil Aan selaku Sekjen bersama Deden Ridwan Ketua DPD Jawa Barat turut menyambangi Desa tersebut dan mencari tahu permasalahan-permasalahan pertanian disana. Selain memaparkan proses dan tata cara pencairan dana KUR, Posraya Indonesia akan mengawal kelompok tani tersebut agar dapat bantuan dari Dana Desa.
Kang Ikin menyampaikan pula kalau pertanian yang digarapnya, satu tahun mengalami masa panen sekitar tiga kali, sebab saat musim kemarau pertaniannya tidak berproduksi maksimal. Hasil rembug Posraya Indonesia dengan kelompok tani disana, menghasilkan satu gagasan agar hasil tani disana bisa panen empat kali dalam setahun. Yaitu dengan memanfaatkan aliran sungai yang terus mengalir meski musim kemarau tiba, ujar Aan.
Karena aliran sungai posisinya jauh dibawah areal pertanian, maka Posraya Indonesia dengan kelompok tani berencana membeli mesin penyedot air untuk dialiri kebeberapa titik lokasi pertanian, ujar Aan yang juga Alumni Universitas Bung Karno.
Sekjen Posraya Indonesia menyampaikan, “Sejatinya para petani di Indonesia butuh pendampingan kaum intelektual, agar pertanian menjadi sektor peningkatan ekonomi yang mandiri dan para petani tau proses pengembangannya”.