Beranda News

Sempat Ricuh, Anggota DPRD Kota Tangerang Temui Demonstran

Sempat Ricuh, Anggota DPRD Kota Tangerang Temui Demonstran

, Pelitabanten.com – Mahasiswa Tangerang menggelar unju rasa di depan Pusat Pemerintahan (puspem) Kota Tangerang terkait lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga menyentuh Rp 15 ribu rypiah per dolar.

Koordinator aksi Milky Aprizal menyoroti beberapa permasalahan di Indonesia. Ia menilai gagal dalam mengelola perekonomian Indonesia. Bahkan para mahasiswa menuntut Presiden Jokowi untuk mundur dari jabatannya jika nilai tukar rupiah tidak kunjung turun.

“Turunkan nilai tukar rupiah atau Jokowi yang turun. Pemerintah harus menstabilkan perekonomian perekonomian Indonesia dan mengembalikan citra demokrasi bangsa Indonesia,” ujar koordinator aksi Milky Aprizal. Jumat (14//2018)

Tidak hanya itu, mahasiswa juga menyoroti beberapa point penting terkait nasionalisasi aset negara, hapus perpres no 20 tahun 2018 tentang Tenaga Asing (TKA), dan stop ketergantungan pangan dari bangsa asing.

Para pengunjuk rasa yang terdiri dari beberapa kampus dan kemahasiswaan di Tangerang, sempat membakar dan terjadi dorongan-dorongan dengan aparat kepolisian.

Beruntung, para demonstran dapat dilerai dan tidak terjadi kekacauan.

Mahasiswa juga menuntut agar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang turun ke jalan dan bergabung bersama mahasiswa.

Menanggapi permintaan mahasiswa tersebut, , Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangerang langsung turun ke jalan dan menemui para pengunjuk rasa.

Ia mengapresiasi unjuk rasa mahasiswa yang dinilainya sangat menanggapi perekonomian Indonesia

“Saya kira tuntutannya sangat bagus. Keprihatinan terhadap perekonomian Indonesia. Dalam hal ini dolar yang melambung tinggi. Ini bagian dari kontrol mahasiswa. Karena mereka merupakan benteng terakhir,” ujar Turidi

Ia berharap dengan adanya tekanan dari mahasiswa, pemerintah pusat berbenah diri untuk membuat jurus jitu untuk mengontrol dolar ke level normal.

“Anjloknya tukar rupiah terhadap dolar berdampak ke seluruh komoditas Indonesia. Mengingat bahan pokok seperti kacang kedelai dan beras merupakan impor. Hal ini membuat rakyat menjerit,” ujar Turidi Susanto

Turidi sempat didesak mahasiswa agar tidak sekedar berwacana. Janji wakil rakyat itu ditorehkan di atas materai yang ditandatangani Turidi.

“Hari ini kami akan berkoordinasi dengan pemerintah DPRD dan dilanjutkan dengan pusat. Itu secara tidak langsung saling bersinergi,” ucap Turidi