KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Menyikapi perkembangan situasi kamtibmas yang terjadi akhir-akhir ini tentang banyaknya pelajar yang diamankan saat ikut aksi demo di Jakarta.
Kapolsek Jatiuwung Kompol Aditya Simanggara Pratama bersama Tiga Pilar (Danramil 06 Jatiuwung, Camat Cibodas dan Camat Jatiuwung) gelar silaturahmi dengan 25 Kepala Sekolah SMP dan SMK dari Kecamatan Jatiuwung, Cibodas dan Periuk, pada Jumat (27/9/2019) malam.
Acara tersebut dihadiri Danramil 06 Jatiuwung Mayor Inf. Deni Suryo Anggo Digdo, Camat Jatiuwung M. Agianto, Camat Cibodas Gunawan Priahutama, Wakapolsek Jatiuwung AKP Mujiharja, Ketua Da’i Kamtibmas Sektor Jatiuwung KH. Abdul Aziz, Kepala Sekolah SMP dan SMA/SMK se-Kecamatan Cibodas, Periuk dan Jatiuwung serta para PJU Polsek Jatiuwung di RM. Remaja Kuring, Jalan Gatot Subroto Km.4,5 Kelurahan Sangiang Jaya Kecamatan Periuk Kota Tangerang.
“Kami (tiga pilar.red) mengadakan silaturahmi ini dalam rangka menyikapi terkait aksi dari pelajar SMK/STM yang terjadi di depan gedung MPR/DPR Jakarta, pada hari Kamis (26/9) kemarin,” ucap Kapolsek Jatiuwung Kompol Aditya Simanggara Pratama.
Mari sharing memecahkan masalah serius terkait aksi para pelajar yang tertangkap beberapa hari yang lalu dengan menyelesaikannya agar tidak terulang kembali, sehingga kamtibmas tetap terjaga dengan tidak lagi para pelajar terhasut akan ajakan-ajakan melalui media sosial.
“Kemarin kami (polsek jatiuwung.red) mengamankan pelajar dari Kab. Tangerang sebanyak 54 orang, yang terdiri dari pelajar SMK dan SMP yang akan berangkat ke Jakarta untuk melakukan aksi unras,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, sampai saat ini juga beredar informasi bahawa pada 30 September 2019 akan ada aksi dari mahasiswa dan pelajar di gedung MPR/DPR RI yang sudah bermunculan di medsos.
“Antisipasi akan isue tersebut, kami berencana dan meminta pihak sekolah agar memberi himbauan agar para peserta didiknya tidak ada yang ikut ajakan tersebut. Nanti melalui pelaksanaan upacara di sekolah-sekolah, apabila pihak sekolah sekolah berkenan akan hadir secara langsung memberikan himbauan,” Imbuh Kompol Aditya.
Kalau bisa pihak sekolah memberikan himbauan tertulis kepada siswa-siswinya dengan sanksi yang tegas apabila mengikuti kegiatan unras di Jakarta.
“Kita harus membuat langkah-langkah pencegahan terkait dengan rencana aksi tersebut dengan saling berkomunikasi antara pihak sekolah karena situasi sangat cepat berubah,” pungkasnya.
Senada dengan Kapolsek, Danramil 06 Jatiuwung Mayor Inf. Deni Suryo Anggo Digdo menyampaikan himbauan agar pihak sekolah bisa bekerja sama antisipasi kejadian yang sama terulang.
“Kita harus lebih kreatif dalam mendidik anak-anak kita. Kedepan saya berharap generasi saat ini menjadi lebih baik. Kita sama-sama disini untuk saling bersinergi agar lebih mengcounter dan jangan terlalu dibebaskan anak didik kita. Semoga anak didik kita dapat menjadi sukses,” ungkapnya
Sementara Camat Cibodas Gunawan Priahutama mengucapkan terimakasih kepada Kapolsek Jatiuwung yang sudah mengadakan acara silaturahmi membahas langkah antisipasi terkait gangguan kamtibmas yang dilakukan para pelajar belakangan ini.
“Kita semua bertanggung jawab atas situasi yang terjadi saat ini. Sehingga anak-anak kita tidak menjadi korban kecepatan teknologi media sosial yang disebarkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab,” bebernya.
Oleh karena itu, pihak sekolah melalui guru harus lebih mengendalikan dan memfilter teknologi tersebut dengan memiliki program dan terus-menerus mengingatkan dengan memberikan arahan agar para pelajar tidak menjadi korban akan ajakan dari berita-berita bohong ini,” ungkapnya.
Selain itu, Ucapan terima kasih pun terlontar dari Kepala Sekolah YAPPINTEK Nana Sukarna mengucapkan terimakasih kepada Kapolsek Jatiuwung yang telah menyelenggarakan acara ini.
“Ini moment yang sangat berharga karena dapat berkumpul disini. Kita sebagai pendidik memiliki waktu yang sangat terbatas. Ruang lingkup siswa memiliki waktu yang banyak di luar jam pendidikan,” imbuhnya.
Untuk itu mari kita bersinergi antara ulama, umaro, muspika dengan kami para guru untuk bersama mendidik anak-anak kita. Anak-anak sekarang ini kurang kegiatan diluar jam sekolah. ‘Yang paling penting pertemuan kali ini ke depan harus ada tindak lanjutnya,” lanjutnya.
Pengaruh IT terhadap siswa mencapai 70 % dan ketergantungannya udah susah dikendalikan. Kami hanya memiliki waktu 6 jam mendidik siswa-siswi selebihnya mereka memiliki waktu yang luas di luar.
“Mohon di sampaikan kepada Binamas dan Babinsa di wilayah masing-masing agar menghimbau anak-anak pelajar kita. Kami siap untuk menjaga anak-anak kami agar tidak terpengaruh dan mengikuti kegiatan seperti yang terjadi kemarin,” tukasnya.