KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) saat ini tengah gencar melangsungkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), yang telah dimulai sejak Senin (1/8/2022).
BIAN berlangsung di seluruh Posyandu di Kota Tangerang melalui 38 Puskesmas, dengan target sasaran balita 9 bulan hingga 59 bulan untuk imunisasi tambahan campak rubella. Serta imunisasi kejar untuk melengkapi imunisasi yg belum lengkap untuk anak usia 12 hingga sampai 59 bulan
Diketahui, menjelang pemberian imunisasi, Ibu sering kali cemas dengan efek yang ditimbulkan setelahnya.
Sedangkan, pemberian imunisasi diberikan untuk memberi perlindungan kepada si Kecil, membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu dan mencegah serta mengurangi efek buruk penyakit tersebut ke tubuh. Selain itu imunisasi juga berguna untuk membangun kekebalan komunitas.
“Sebenarnya, tidak ada persiapan khusus seperti konsumsi vitamin tertentu. Tetapi, sebaiknya kondisi si anak harus dalam kondisi yang sehat. Disitulah peran penting tenaga medis saat pelaksanaan imunisasi, dengan mewawancara orang tua mengenai kondisi si anak, apakah sedang sakit atau tidak,” ungkap dr Dini Anggareni, Kepala Dinkes, saat dihubungi, Rabu (3/8/2022).
Ia pun menuturkan, pada keadaan sakit ringan imunisasi tetap dapat dilakukan dan penyakit yang diderita si Kecil diobati. Pemberian imunisasi dalam keadaan sakit ringan tidak akan mempengaruhi pembentukan kekebalan tubuh atau antibodi.
“Namun, bila kondisi anak sakit dan tidak memungkinkan untuk mendapat imunisasi, sebaiknya ditunda, dilakukan pengobatan hingga kesehatan anak pulih kembali. Jika Ibu terlambat memberikan imunisasi dari jadwal yang sudah ada atau tidak teratur, pemberian imunisasi berikutnya tidak perlu diulang kembali dan bisa diteruskan sesuai jadwalnya,” jelas dr Dini.
Sementara itu, kata dr Dini persiapan yang perlu dilakukan setelah anak mengikuti imunisasi, dapat kemungkinan terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) meskipun jarang, seperti dapat timbul demam atau timbul pembengkakan ditempat suntikan, seperi ruam kemerahan.
“Bila anak mengalami hal tersebut, baiknya si anak diberikan waktu untuk beristirahat, sambil dipantau kondisinya secara berkala. Pada keadaan demam, ibu dapat memberikan obat penurun panas stau melakukan kompres dengan air biasa,” katanya.
Ia pun mengimbau, bagi seluruh orang tua yang masih memiliki balita dan belum mendapat imunisasi dasar lengkap, karena terhalang kondisi Covid-19, untuk segera datang ke Posyandu atau Puskesmas untuk mendapat imunisasi. Agar anak terhindari dari penyakit seperti campak, rubella, difteri, polio, tetanus, hepatitis B dan lainnya.
“Dengan pemberian vaksin ini, si anak menjadi lebih terlindungi. Dan jangan lupa untuk mengoptimalkan imunitas balita dengan memberinya asupan nutrisi terbaik di masa pertumbuhannya,” imbaunya.