TANGERANG SELATAN, Pelitabanten.com — Puluhan pegawai puskesmas di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diajarkan cara sinkronisasi Primary Care atau Pcare yang merupakan system informasi pelayanan pasien yang ditujukan untuk pasien berstatus Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) yang dimiliki Puskesmas yang ada di Tangsel.
Sosialisasi cara sinkronisasi program aplikasi ini dibuka langsung oleh Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, Kamis (8/8) bertempat di Gedung 3 lantai 3A Puspemkot Tangsel.
Kepala Seksi Sumber Daya Manusia kesehatan pada Dinas Kesehatan kota Tangsel, Rukmini, menjelaskan, kegiatan ini diikuti sebanyak 70 peserta dari petugas puskesmas yang ada di Tangsel, mereka diajarkan cara sinkronisasi aplikasi Simpus dan Pcare BPJS.
“Dalam kegiatan ini Dinas Kesehatan Kota Tangsel mengundang Diskominfo Tangsel terkait jaringan internet, dimana aplikasi yang sudah ada ini bisa digunakan,” ungkapnya.
Simpus ini merupakan aplikasi dibidang kesehatan yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Tangsel untuk pelayanan puskesmas yang ada di tangsel. Melalui aplimasi simpus seluruh puskesmas di tangsel menjadi satu kesatuan dan dapat mengetahui rekam medis pasien dimanapun dan kapan pun.
“Masyarakat dapat menikmati layanan kesehatan di seluruh kota Tangsel di Puskesmas terdekat dengan posisi mereka dan rekam medis pasien yang sudah saling terintegrasi pada seluruh puskesmas,”jelasnya.
Dengan menggunakan teknologi web service ini maka data yang diinputkan pada SIMPUS juga akan otomatis terinput di basis data Pcare sehingga petugas puskesmas tidak perlu lagi melakukan double entry untuk data pasien BPJS.
“Sinkronisasi ini sangat penting dilakukan agar tidak double data,”katanya.
Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, menjelaskan, system informasi management ini mempermudah puskesmas dalam melayani pasien yang ada. Dengan adanya system baru ini dirinya berharap sumber daya manusia (sdm) nya ditingkatkan, karena sebagusnya aplikasi atau system, kalau orangnya tidak bisa beradaptasi, tidak ada gunanya system ini.
“Saya meminta kepada teman-teman ini, management pemerintah itu harus lebih cepat dan tepat dari biasanya, oleh karena itu saya berharap sinkronisasi ini bisa berjalan dengan baik. Jangan berpikir yang sulitnya, berpikirlah yang mudahnya. Kadang kita merasa sulit karena kita tidak biasa menggunakan system ini.”ujarnya.
Bahkan dirinya meminta agar peserta ini menjadi pionir untuk kegiatan ini. Dengan system baru ini harus lebih baik.
“Jangan sampai ada masyarakat yang mengeluh, baik dalam pelayanan maupun lainnya, dikarenakan masih ada laporan petugas puskesmas yang tidak ramah dan tersenyum. Bahkan lama pelayanannya. Tolong deh jika seperti itu berikan pelayanan yang baik untuk masyarakat Tangsel,”singkatnya.