Beranda News

Survei LKPI : Publik Pilih Airlangga Karena Punya Prestasi Pulihkan Ekonomi

Survei LKPI : Publik Pilih Airlangga Karena Punya Prestasi Pulihkan Ekonomi
Ketua umum partai Golkar Airlangga Hartarto, (dok ist)

JAKARTA, Pelitabanten.com  – Hasil penelitian Survei Tentang Dinamika Persepsi & Pilihan Masyarakat terhadap parpol dan Tokoh Tokoh bakal Capres 2024 Pasca Tiga Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo

Survei kembali dilakukan Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) terkait dinamika politik menuju Pilpres tahun 2024 akan meningkat. Dinamika politik tidak hanya disebabkan aktivitas dari kalangan politisi. Tapi para kepala daerah dan kalangan eksekutif juga akan berlomba meningkatkan popularitasnya demi Pilpres 2024.

Heru Suyatno,Direktur Eksekutif LKPI menyampaikan, metodologi
Teknik penetapan sampel dilakukan adalah probability sampling dengan cara Multi Stage Random Sampling dengan jumlah responden 2380 orang.

Teknik pengumpulan data survei dilakukan dengan wawancara melalui tatap muka dan sambungan telepon seluler dan Whatsapp Video Call secara langsung di 34 ibu kota Provinsi di Indonesia.

Dimana ada sekitar 188,6 juta masyarakat–dari total keseluruhan 269,6 juta penduduk Indonesia–sudah menggunakan ponsel pintar. Ini artinya, sekitar 70,1 persen penduduk Indonesia menjadikan ponsel sebagai sebuah perangkat primer.

Heru mengatakan, survei LKPI dilakukan lewat telpon dengan mempertimbangkan aspek metodologis secara seksama adalah Cara Yang paling mungkin dilakukan di tengah-tengah Upaya Warga Melakukan Social Distancing untuk pencegahan pandemic covid 19.

“Untuk mendapatkan sampel yang proporsional dari responden yang memiliki telpon tersebut terhadap karakteristik populasi nasional dilakukan pembobotan terhadap sampel terpilih, ” kata Heru kepada wartawan, dalam keterangannya, Senin (12/12/2022).

Sampel hasil survei divalidasi untuk memastikan posisi responden yang dijadikan sampel sebagai pemilik telepon seluler digunakan Aplikasi HLR Lookup dan Lacak dengan Lihat Kode Area Operator.

Sampel hasil survei divalidasi dengan membandingkan komposisi demografi sampel dan populasi hasil sensus BPS 2020. Demografi tersebut meliputi, provinsi, gender, desa-kota, umur, etnis, dan agama.

Bila ada perbedaan signifikan antara demografi sampel dan populasi, maka dilakukan pembobotan data sedemikian rupa sehingga komposisi demografi sampel menjadi proporsional terhadap populasi.

Heru menyebutkan, margin of error dalam survei ini sebesar +/- 2.01 % dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Survei dilakukan pada 22 November – 6 Desember 2022.

Hasil Penelitian
I. Kinerja Pemerintah
a) Dari hasil survei ditemukan fakta bahwa masyarakat cenderung berpandangan negatif terhadap institusi parpol dan para politisi. Karena para politisilah yang mengisi lembaga DPR RI , persepsi terhadap DPR RI pun secara konsisten cenderung negatif. Menurut pendapat masyarakat dari temuan survei tingkat kepercayaan masyarakat kepada parpol dan DPR hanya berada di kisaran 41,7 persen. Ini angka terendah dibandingkan dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Presiden sebesar 86,2 persen, KPK 61,2 persen, POLRI 80,2 persen ,Kejaksaaan Agung 82,1% dan TNI 83,2 persen.
b) Tingkat Kepuasan Publik terhadap Kinerja Pemerintahan Sebanyak 79,1 persen Responen Merasa Sangat Puas Dengan Kinerja Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dan sebanyak 9,3 persen tidak puas dan kecewa dan sebanyak 11,6 persen tidak memberikan penilaian
c) Tingkat Kepuasan Publik terhadap Program Strategis Pemerintah Disaat Pandemi Covid 19 selama dua tahun didapati bahwa Masyarakat Puas dengan Pemulihan Ekonomi Nasional sebanyak 87,8 persen kemudian puas dengan Penanganan dan Pencegahan Covid 19 (67,8 persen ) serta puas Pemberian BANSOS sebesar 76,8 persen

Baca Juga:  Sholat Jumat Berjamaah, Kapolsek Karawaci Ajak Warga Jaga Kondisi Lingkungan Tetap Sejuk

Preferensi Publik Terhadap Dinamika Politik Nasional Jelang Pemilu 2024
Terkait Partai Politik Hasil penelitian hasil survei menyatakan kepercayaan masyarakat terhadap partai politik saat ini sangat rendah, karena hanya 15,7persen responden sedang yang menilai partai politik memiliki kinerja yang baik, sisanya sebanyak 84,3 persen menilai sebaliknya. Dukungan terhadap partai politik sangat rendah dengan alasan dari 84,3 persen menyatakan bahwa partai politik bukanlah institusi yang menjadi saluran buat aspirasi publik ke pemerintah, tetapi partai politik lebih menjadi alat buat elit-elit politik untuk mencapai kekuasaaan dan menguasai sumber daya alam dan sumber ekonomi yang ada dan banyak kader parpol cenderung melakukan korupsi.

Selanjutnya, kata dia, dari hasil temuan survei Parpol yang paling sukses dekat dengan masyarakat sekaligus memiliki kemampuan untuk berada mengarahkan kebijakan negara sesuai kehendak masyarakat adalah Parpol Golkar dimana 82,9 persen responden menyatakan Golkar merupakan Parpol yang sukses dekat dengan masyarakat kemudian disusul oleh persen, PDI Perjuangan 74,7 persen, Nasdem 72,8 persen, PKB 68,4 persen, PPP 64,8 persen, Gerindra 50,6persen, PAN 52,9 persen, PKS 47,8 persen, Demokrat 40,3 persen.

Tingkat Elektabilitas Parpol (top of mind) Dari hasil survei tingkat preferensi pilihan responden terhadap Parpol jika pemilu legislative di gelar hari dengn simulasi pertanyaan top of mind atau terbuka maka hasilnya sebanyak 16,3 persen memilih GOLKAR disusul PDI Perjuangan 14,6 persen, Gerindra 14,2 persen, Demokrat 7,7 persen, PKB 6,8 persen,Nasdem 4,8 persen , PKS 5,9 persen ,PPP 2,6 persen, PAN 2,2 persen dan Gabungan Partai Politik lainnya 3,8 persen. (Sementara) yang belum menjawab 21,1 persen.

Baca Juga:  Kembali Dipercaya, Mumu Rohimu Ketua PMI Pinang 2022-2027

Selanjutnya, tingkat Elektabilitas Parpol (Pertanyaan Mengunakan Kuisioner Hasil Survei tentang tingkat pilihan responden terhadap Parpol dalam simulasi survei semiterbuka dengan menyodorkan nama parpol maka hasilnya Partai GOLKAR tetap teratas dengan 17,7 persen dan disusul PDI-Perjuangan 15,6 persen,Partai GERINDRA 15,3 persen,Partai Demokrat 8,1 persen, PKB 6,4 persen, ,PKS 5,4 persen ,Nasdem 4,9 persen, PPP 2,7 persen, PAN 2,4 persen dan gabungan partai partai lainnya tetal dibawah 4,7 persen dan belum memilih sebanyak 16,8 persen.

Terkait tokoh bakal capres Penilaian Masyarakat Terhadap Tokoh Bakal Capres 2024-2029 Didasarkan pada beberapa Faktor Ketika ditanyakan pada Respoden diantaranya yang diharapakan oelh publik adalah tokoh yang Didasarkan memiliki Pengalaman Di Pemerintahan dan track record yang clean person (88,7 % ) ,Didasarkan pada Pengalaman Di Legislative (64,9 % ), Didasarkan Kemampuan dan Prestasi saat Menjabat Di Pemerintahan (80,3%),Didasarkan Pada Pengalaman Berorganisasi dan Memimpin Organisasi Politik (59,6%)

Kemudian, kata dia, tingkat Elektabilitas Tokoh didasarkan pada Empat Ukuran perilaku spesifik & aspek Kepemimpinan Transformasional Untuk Bakal Presiden RI ke 8 yang dipilih Masyarakat (Responden) dengan simulasi nama nama tokoh yang di sodorkan pada responden maka hasil survei menunjukan Tingkat Elektabilitas Tokoh didasarkan pada Empat Ukuran dalam Kepemimpinan Transformasional Untuk Bakal Presiden RI ke 8 yang dipilih Masyarakat (Responden) dengan simulasi terbuka nama nama tokoh yang di sodorkan pada responden maka tokoh yang paling banyak dipilih oleh responden adalah Airlangga Hartarto sebanyak 17,20%, dan selanjutnya Prabowo Subianto yang dipilih oleh 16,20% responden. Pada posisi ketiga ada nama Ganjar Pranowo yang dipilih oleh10,70 % responden Anies Baswedan dipilih sebanyak 7,40% diikuti oleh Puan Maharani yang dipilih oleh 4,7 % responden , Sri Mulyani yang dipilih oleh 4,60% responden dan ada nama Muldoko yang dipilih oleh 3,40% responden kemudian Gatot Nurmantyo yang juga dipilih oleh 3,20% responden., Erick Thohir 2,20% ,Sandiaga Uno 1,90% . Ridwan Kamil dipilih oleh 1,90% responden kemudian ada nama Khofifah Indar Parawangsa yang dipilih oleh 1,80% responden, Agus Harimurti Yudhoyono yang juga dipilih oleh 1,70% responden, Muhaimin Iskandar yang dipilih oleh 1,70% Responden dan terakhir La Nyalla Mattalitti yang dipilih oleh 3,40%. sedangkan yang belum memilih ada 20,30% responden

Baca Juga:  Anggaran Covid-19 Kota Tangerang, Wali Kota: Diawasi BPKP dan BPK-RI

Tingkat Elektabilitas Tokoh Bakal Capres 2024 Didasarkan pada Faktor Pengalaman, Kemampuan dan Prestasi dengan simulasi nama nama tokoh yang di sodorkan didalam kuisioner pada responden lagi lagi Airlangga Hartarto sebanyak 22,80%, dan selanjutnya Prabowo Subianto yang dipilih oleh 19,70% responden. Pada posisi ketiga ada nama Ganjar Pranowo yang dipilih oleh 9,80 % responden diikuti Anies Baswedan dipilih oleh 8,40 % dan Andika Perkasa 6,10% kemudian Puan Maharani yang dipilih oleh 4,90 % responden dan Selanjutnya ada nama Muldoko yang dipilih oleh 3,10% responden,Sandiaga Uno 2,30% ,Erick Thohir 2,10% Selanjutnya ada nama Ridwan Kamil dipilih oleh 1,90% responden dan Agus Harimurti Yudhoyono yang juga dipilih oleh 1,80% responden. dan terakhir ada nama Muhaimin Iskandar yang dipilih oleh 1,10% Responden La Nyalla Mattalitti yang dipilih oleh 1,10% sedangkan yang belum memilih ada 14,90% responden

Survei ini dibiayai oleh dana mandiri dari Lembaga Kajian Pemilu Indonesia sebagai Lembaga yang peduli dengan masa depan Bangsa Indonesia.

Menanggapi hasil surveiLembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) Pengamat Politik dan dosen dari Universitas Esa Unggul Syurya M Nur mengatakan, munculnya nama Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di hasil survei LKPI sebagai bukti bahwa sosok Airlangga Hartarto menjadi calon presiden (Capres) yang diinginkan masyarakat Indonesia.

“Adanya survei LKPI bukti Airlangga Hartarto masih di inginkan masyarakat karena adanya perubahan untuk kedepannya, presiden yang dekat dengan masyarakat, ” kata Surya kepada wartawan, Senin (12/12/2022).

Selain itu, kata Surya, adanya survei LKPI, Airlangga harus juga menyampaikan ke publik bahwa partai politik itu sudah sangat lebih baik.

“Airlangga harus sampaikan ke publik jika partai politik sudah lebih baik lagi, ” ucap Surya.

Surya menjelaskan bahwa dengan melihat hasil survei itu sebagai peluang Airlangga sebagai Capres di 2024 sangat besar.

“Peluang Airlangga sangat besar menang Capres 2024,” Imbuhnya.

Menurut dia, jika melihat naiknya elektabilitas Airlangga Hartarto, maka ini waktunya Airlangga memperlihatkan ke publik bahwa dia unggul dalam menentukan kebijakan-kebijakan ekonominya yang telah membawa perubahan ekonomi saat ini.

“Airlangga harus memperlihatkan ke publik bahwa dia unggul dalam menentukan kebijakan-kebijakan ekonominya yang telah membawa perubahan ekonomi saat ini, ” jelasnya.