TANGERANG, Pelitabanten.com – Gubernur Banten Rano Karno saat ini tengah terbaring lemas di rumah sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta. Dikabarkan Rano Karno menderita penyakit infeksi tenggorokan dan mengalami demam tinggi, sehingga diharuskan menjalani perawatan intensif oleh pihak rumah sakit.
Informasi tersebut diperoleh dari Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Banten, Deden Apriandhy. “Berdasarkan keterangan dokter rumah sakit, Pak Gubernur disarankan untuk dirawat secara intensif. Minggu sore sudah ada keterangan dari dokter melalui pihak keluarga, bahwa Pak Gubernur mengalami infeksi tenggorokan, sehingga perlu dilakukan terapi inhalsi atau terapi uap. Tapi alhamdulillah kondisi beliau lebih baik, Minggu malam ini suhu badannya sudah menurun dan mulai normal,” ujar Deden, Senin (9/5/2016).
Selama proses penyembuhan di rumah sakit Mayapada, menurut Deden, semua pekerjaan pemerintah tetap bisa berjalan normal dengan penugasan kepada Sekda Banten Ranta Soeharta dan seluruh SKPD di lingkungan Pemprov Banten.
“Hal-hal yang menyangkut masalah kedinasan berjalan seperti biasa dan sudah dikoordinasikan dengan Pak Sekda dan Kepala SKPD. Mohon doanya agar Pak Gubernur diberikan kesehatan dan bisa bertugas kembali seperti sedia kala,” ucap Deden.
Sementara itu, menurut rencana pemeran ‘Si Doel Anak Sekalahan’ itu akan bertemu Pengusaha Australia yang bernaung dalam perusahaan Nasional Port Coorporation (NPLC) dipastikan batal. Kepala Badan koordinasi penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BKPMPT) Banten babar Suharso mengatakan, dokter RS mayapada menyarankan agar rano Karno istirahat total. Hal ini dikarenakan kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk berangkat ke Australia.
“Saya dan Pak Agus Tauchid (Kepala Distanak-red) tetap berangkat, Pak Gubernur tidak. Padahal Pak Gubernur ingin sekali berangkat demi pembangunan Banten. Tapi kebijakan dokter, gubernur harus dikarantina. Tidak boleh kemana-mana, sebab panasnya tinggi,” jelas Babar.
Babar mengaku mendapat amanat dari Gubernur Rano Karno terkait agenda pertemuan dengan investor Australia. “Amanat Pak Gubernur kepada saya, jalankan semua agenda dan meyakinkan investor. Kita harus mampu menjaga kepercayaan investor yang mau investasi di Banten,” kata Babar.
Seperti diketahui, Gubernur Rano Karno dijadwalkan pada Minggu-Rabu (8-11/5), terbang menuju Australia untuk menemui investor Australia yang bernaung dalam Nasional Port Coorporation Limeted (NPCL). NPCL adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang usaha operator pelabuhan agrikultural, aquakultur, pertambangan dan energi (khsusnya batubara) di Australia bagian barat.