TANGERANG, Pelitabanten.com – Ganda Silalahi dari Perkumpulan Mitra Online (PMO) Indonesia menilai, adanya angkutan umum berbasis online seperti ojek online, driver onlinr dan taksi online merupakan salah satu alternatif bagi warga Indonesia untuk belajar berwiraswasta secara mandiri. Hal ini dikarenakan angkutan transpfortasi online dikategorikan sebagai mitra, bukan sebagai bawahan ataupun karyawan.
“Angkutan online sebenarnya sangat pro rakyat, rakyat diajarkan cara berwiraswasta semi mandiri. Karena di online itu driver disebut dengan kata-kata mitra, bukan bawahan, apalagi karyawan,” jelas Gandi Silalahi di Tangerang, Kamis (9/3/2017)
Lebih lanjut, Ganda menganggap keberadaan ojek online maupun driver online di tengah-tengah masyarakat amat memiliki banyak manfaat terhadap para penggunanya. Hanya saja, ada pihak-pihak tertentu yang merasa dirugikan.
“Secara pribadi sih masyarakat sebagai pengguna angkutan transportasi berbasis online sangat diuntungkan dengan adanya driver online. Nah yang merasa dirugikan itu adalah pengusaha angkutan konvensional,” tegas Ganda
Baginya, para pengusaha angkutan umum merasa kehilangan dengan anak buahnya yang menjadi sopir angkot. Faktanya, banyak dari sopir angkutan umum beralih menjadi sopir online.
“Kenapa para pengusaha angkutan konvensional dirugikan? simpel, mereka kehilangan sopirnya yang notabene adalah karyawan mereka. Para sopir tersebut saat ini beralih menjadi sopir online, dengan DP mobil murah, mereka bisa punya mobil dengan sistem kredit. Uang setoran itulah buat bayar cicilan mobil,” ujar Ganda
Dengan demikian angkutan konvensional bukan hanya kehilangan penumpang, akan tetapi kehilangan pengemudi angkutan umum.
Sementara itu, atas peristiwa bentrokan antar pengemudi angkot dan ojek online di Kota Tangerang, Ganda berharap agar permasalahan tersebut dapat segera selesai dan pemerintah setempat dapat memberikan ketenangan bagi kedua belah pihak.