TANGERANG, Pelitabanten.com – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo akan mengungkap kasus korupsi yang terjadi di pemerintahan Banten. Namun dirinya enggan melakukannya sekarang, mengingat Banten saat ini masih dalam masa Pilkada.
“Kalau diungkap sekarang, takutnya akan dikaitkan ke ranah politik. Soalnya sekarang masih Pilkada. Jadi setelah Pilkada saya akan mengungkap semuanya,” katanya saat menghadiri seminar Tanwir 1 Pemuda Muhammadiyah di Cipondoh, Kota Tangerang, Selasa, (29/11/2016).
Menanggapi pernyataan tersebut, Calon Gubernur Banten nomor urut 1 Wahidin Halim menilai pernyataan tersebut terlalu politis. Pasalnya, jika Ketua KPK tidak cepat mengungkap sebelum Pilkada maka kesannya melindungi calon kandidat Gubernur Banten.
“Harusnya KPK bisa mengungkap kasus korupsi yang ada di Banten sebelum Pilkada, biar masyarakat lebih tahu pemimpin siapa yang bersih dari korupsi. Kalau setelah Pilkada seolah-olah terkesan menutupi,” tegas Wahidin di Tangerang, Jumat (2/12/2016)
Lebih lanjut Wahidin Halim (WH) meminta KPK lebih transparan mengungkap siapa cagub yang akan jadi tersangka. Apabila KPK sudah memiliki bukti dan calon tersangkanya ada, lebih baik segera diungkap. “Kenapa harus menunggu selesai Pilkada, itu sama saja penyelidikan yang dilakukan KPK tidak transparan,” tegas mantan Walikota Tangerang dua periode itu.
Sementara itu, Juru bicara pasangan WH-Andika, Jazuli Abdillah menegaskan, untuk menyelamatkan penyelenggaraan Pilkada yang bersih dan berkualitas, harusnya KPK membongkar kasus korupsi tersebut saat ini, tanpa perlu menunggu pagelaran Pilkada selesai.
“Harus diungkap saat ini, demi penyelenggaraan pilkada yang berkualitas. Jangan sampai masyarakat Banten seperti membeli kucing dalam karung, mereka nggak tau jika ada calon gubernurnya yang terlibat korupsi,” ujar Jazuli. Jumat (2/12/2016).
Lebih lanjut, Jazuli pun merasa tak terkejut dengan pernyataan Ketua KPK Agus Rahardjo tentang kasus korupsi yang menimpa salah satu Cagub Banten, lantaran fakta dan informasinya sudah beredar sejak lama di masyarakat.
“Kami tak terkejut dengan kasus korupsi itu, karena arahnya memang jelas bukan kepada pasangan kami. Intinya, kami menginginkan agar pernyataan KPK tersebut jangan sekedar jadi polemik saja,” jelasnya.