Beranda News

Wahidin Halim Menerima Kedatangan Sekitar 1.500 Warga Baduy

Wahidin Halim Menerima Kedatangan Sekitar 1.500 Warga Baduy

KOTA , Pelitabanten.com – Gubernur Wahidin Halim didampingi Sekda Banten Ranta Soeharta menerima kedatangan sekitar 1.500 warga Baduy dari Desa , Kecamatan Leuwi Damar, Kabupaten Lebak, di Alun-alun Barat Kota Serang, Sabtu (21/4/2018).

Kedatangan sekitar 1.500 warga adat Baduy tersebut untuk melaksanakan ritual Seba di halaman Museum Banten, Sabtu malam.

Gubernur Banten Wahidin Halim menyampaikan selamat datang kepada warga Baduy di yang akan melaksanakan Seba.

Gubernur Banten mengapresiasi karena tetap mempertahankan tradisi atau adat istiadat serta tetap membangun serta mempertahankan harmonisasi lingkungan alam dengan lingkungan masyarakatnya.

Wahidin Halim Menerima Kedatangan Sekitar 1.500 Warga Baduy

“Secara ekonomi mereka punya sistem sendiri, pertanian mereka mempunyai cara sendiri, tidak ada kegelisahan hidup di hati dan mereka adalah orang yang mempunyai tanggung jawab kepada alam dan sekitarnya,” kata Wahidin.

Ia mengatakan, Baduy ini unik, tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi para peneliti asing Amerika dan Inggris melakukan penelitian di masyarakat baduy yang tetap mempertahankan tradisinya .

Wahidin Halim Menerima Kedatangan Sekitar 1.500 Warga Baduy

“Saya Gubernur yang disebut Bapak Gede berdoa agar kalian (warga Baduy) tetap mempertahankan tradisi,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Banten Eneng Nurcahyati mengatakan, untuk menyambut warga Baduy yang akan melaksanakan Seba serta meramaikan kegiatan tersebut, beragam pertunjukan seni budaya akan ikut disuguhkan. Mulai dari tari-tarian, wayang golek dan pemutaran film pariwisata dan dihadirkan.

Menurut Eneng, Banten memmiliki tujuh keajaiban atau Wonders of Banten yaitu , Taman Nasional Ujung Kulon, Pulau Sangiang, Suku Baduy, Pulau Umang, Gunung Krakatau, dan Rawadano.

“Banten kaya akan budaya dan destinasi pariwisata, salah satunya destinasi budaya adalah ‘Seba’ yang setiap tahun dilakukan masyarakat adat Baduy di Kabupaten Lebak,” kata Eneng Nurcahyati.