Beranda News

Wahidin Halim Optimistis Waduk Karian Rampung 2019

Wahidin Halim Optimistis Waduk Karian Rampung 2019
Pasangan Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten terpilih Wahidin Halim (WH) dan Andika Hazrumy periode 2017-2022. (dok)

LEBAK, Pelitabanten.com – Gubernur Banten Wahidin Halim optimistis proyek nasional Waduk Karian yang menenggelamkan 12 desa di empat kecamatan di Kabupaten Lebak rampung hingga 2019.

“Meskipun pembebasan lahan proyek Waduk Karian belum mencapai 100 persen,” kata Wahidin Halim di Lebak, Kamis.

Pekerjaan proyek Waduk Karian itu melalui proses Pemerintah Pusat baik anggaran maupun pelaksanaan teknis lainnya.

Pemerintah daerah hanya sebagai koordinasi saja untuk mendukung pembangunan proyek nasional yang ada Provinsi Banten.

Pelaksanaan pembangunan Waduk Karian itu dikerjakan secara bertahap, mengingat keterbatasan anggaran.

Bahkan, areal lahan yang masuk kawasan pembangunan waduk belum dilaksanakan pembebasan.

“Kami berharap tahun ini lahan pembebasan pembangunan Waduk Karian bisa diselesaikan,” katanya.

Menurut Wahidin, pembangunan proyek nasional Waduk Karian untuk memasok kebutuhan air baku (air minum) masyarakat DKI Jakarta, Bogor dan Banten bisa rampung sesuai dengan target yang ditentukan pemerintah pada 2019.

Selama ini, pembangunan Waduk Karian yang melibatkan kontraktor Korea Selatan sedang direalisasikan pekerjaannya.

Pembangunan tahap pertama mengutamakan lokasi yang dijadikan daerah hulu Bendungan berlokasi di Desa Pasir Tanjung Kecamatan Rangkasbitung.

“Kami yakin proyek Waduk Karian itu berjalan lancar dan tahun 2019 bisa digenangi,” katanya.

Bupati Lebak Iti Octavia mengatakan saat ini pembebasan lahan baru sekitar 44 persen dari target seluas 2.170 hektar sehingga bisa terkendala jika tidak segera dibebaskan lahan tersebut.

Lahan proyek waduk itu tersebar di empat kecamatan antara lain Sajira, Rangkasbitung, Cimarga dan Maja. Pemerintah daerah terus menyosialisasikan agar pembebasan lahan pembangunan waduk itu bisa secepatnya tuntas hingga 100 persen.

Sebab, pembangunan waduk itu cukup vital untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga pendapatan asli daerah (PAD).

Selain untuk mengantisipasi bencana banjir di wilayah hilir Provinsi Banten, termasuk jalan tol Merak-Jakarta juga dapat menunjang indeks penanaman (IP) pertanian pangan dan membudidayakan ikan air tawar.

“Kami berharap megaproyek itu berdampak positif kepada pertumbuhan ekonomi masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan, pembangunan Waduk Karian bisa memasok air baku untuk masyarakat DKI Jakarta, Bogor serta Banten dan sekitarnya.

Pembangunan waduk itu akan menampung 209 juta meter kubik air dan menggenangi lahan seluas 1.740 hektar dengan luas keseluruhan 2.170 hektar.

Pasokan air baku itu dengan debit air 16,6 meter kubik per detik (m3/detik) untuk kawasan industri di Serang dan Cilegon sebesar 5,5 m3/detik, Rangkasbitung sebesar 0,3 m3/detik.

Kemudian Parung Panjang, Bogor sebesar 0,2 m3/detik, Tigaraksa sebesar 2,5 m3/detik, Serpong sebesar 2,8 m3/detik, Maja sebesar 0,1 m3/detik dan DKI Jakarta sebesar 3,2 m3/detik.

Selain itu juga manfaat lain dari Bendungan Karian yaitu mengairi daerah irigasi Ciujung seluas 22.000 hektar dan pengendalian banjir dengan kapasitas tampungan banjir sebesar 60,8 juta meter kubik.

Kehadiran Waduk Karian bisa digunakan kegiatan ekonomi masyarakat setempat dengan tumbuhnya warung-warung kecil.

Bahkan, Waduk Karian bisa dijadikan lokasi pariwisata yang bisa mendongkrak pengunjung domestik maupun mancanegara.

“Kami yakin pembangunan proyek Waduk Karian membawa manfaat cukup besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat,” katanya.