Beranda News

Warga Kampung Korban Ditolak Ambulance Kepung Puskesmas Cikokol

Warga Kampung Korban Ditolak Ambulance Kepung Puskesmas Cikokol
Warga Kampung Kelapa Kepung Puskesmas Cikokol. Minggu, (25/8). Foto Supriyadi Pelitabanten.com

, Pelitabanten.com — Warga Kampung Kelapa, bersama Pelajar Tangerang Raya (ALPETARA), menggelar aksi pasang , di depan Kantor Puskesmas Dinas Kesehatan () Cikokol, Kota Tangerang. Minggu (25/8/2019) Sore.

Aksi kemanusiaan tersebut, disebabkan oleh salahsatu pihak pegawai Puskesmas yang tolak dan enggan meminjamkan unit ambulance untuk mengantarkan Alamarhum Muhamad Husein (8) jenazah tenggelam beberapa waktu yang lalu.

Warga Kampung Korban Ditolak Ambulance Kepung Puskesmas Cikokol
Pemuda Kampung Kelapa. Foto Supriyadi Pelitabanten.com

Bayu Ramadhan selaku Koordinator lapangan (Korlap) ALPETARA yang mewakili pemuda di Kelurahan Cikokol, menyatakan keprihatinannya kepada korban yang merupakan , dan diperlakukan tidak manusiawi oleh pihak Puskesmas.

“Kami sebagai muda Cikokol siap membela pri kemanusiaan dan undang-undang yang ada. Kami pun takkan tinggal diam untuk kejadian ini pak. Saya membuat aksi ini karena saya , dan bikin malu Kota Tangerang, khususnya Cikokol,” sesal Bayu saat diwawancarai Pelitabanten.com. Minggu (25/8/2019) petang.

Warga Cikokol pun meminta keadilan, Pemerintah harus lebih mempunyai hati nurani dan tidak hanya berpegang kepada sistem Standar Oprasional Prosedur (SOP) yang mengakibatkan hilangnya rasa kepedulian terhadap sesama Kota Tangerang.

“Tuntutan kami hanya butuh keadilan, dan harus di reformasi lagi karyawan Puskesmas disitu, dan kami dari Korlap Alpetara siap bantu,” tegas Bayu.

Terkait dengan insiden korban yang dibawa oleh pamannya hingga akan menaiki Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) depan Puskesmas. Dirinya menyatakan keprihatinannya terhadap prosedur pihak Puskesmas.

“Sulitnya menghubungi call canter untuk pemakaian mobil ambulan gratis. Maka dari itu, kami atas nama kepedulian menggelar aksi pemasangan spanduk, sebagai bentuk perlawanan terhadap operasional yang tidak memperdulikan kebutuhan darurat,” ucap Bayu dengan nada geram.

Dirinya beserta warga dan pemuda, ingin membuktikan bahwa warga Cikokol sangat peduli dengan korban.

“Hanya tinggal menunggu perintah untuk aksi selanjutnya dari organisasi Karang Taruna Cikokol Alpetara, dan warga setempat,” tambahnya.

Jangan sampai terulang kembali kejadian yang , yang membuat malu warga Kota Tangerang dan masyarakat Cikokol,” tukas Bayu.