Beranda News

Warga Komplek Bumi Indah Pasar Kemis Mengeluh Kontes Burung Akibatkan Jalan Macet

Warga Komplek Bumi Indah Pasar Kemis Mengeluh Kontes Burung Akibatkan Jalan Macet

TANGERANG, Pelitabanten.com – Warga Perumahan Bumi Indah, Pasar Kemis, Tangerang khususnya warga tahap 2,3,4 dan 5, keluhkan akses jalan menjadi macet, akibat adanya kontes burung yang sering dilakukan seminggu dua kali yakni pada hari Rabu dan Minggu.

Kemacetan terlihat dari depan Toko Matrial Sumber Bangunan, hingga depan gerbang pintu masuk tahap 2, di mana warga sekitar yang akan melintas, merasa terganggu adanya kegiatan kontes suara burung tersebut. Minggu (14/1/2018).

Menurut Imron, warga tahap 2 Perumahan Bumi Indah, mengatakan bahwa burung adalah mahluk yang diciptakan Tuhan, yang pantas hidup di alam bebas dan dijaga kelestariannya, seyogya nya mereka juga harus dapat diberikan kebebasan hidupnya, bukan untuk dikonteskan.

“Kontes burung ini dilakukan seminggu dua kali, di mana setiap kontes, selalu memacetkan jalan, warga yang ingin beraktifitas dan menggunakan jalan tersebut selalu terganggu, karena adanya kontes burung tersebut,” ujar Imron.

Baca Juga:  Keluhkan Layanan Disdukcapil Kab Tangerang, Netizen Mulai Ramai Mention Presiden dan Wapres Terpilih Prabowo-Gibran

Katanya lagi, bahwa kemacetan itu diawali adanya parkir mobil dan motor dibahu kanan kiri jalan, yang akhirnya jalan menyempit, akhirnya menimbulkan kemacetan yang panjang, dan ini yang menjadi sorotan warga sekitar yang sering menggunakan akses jalan tersebut

Hal ini juga diakui oleh Didi Sunadi, pengurus lingkungan RW 10, yang berada di lingkungan tahap 2 Perumahan Bumi Indah. Ia menilai tidak tertatanya parkir yang baik atas penyelenggaraan kontes burung di Perumahan Bumi Indah, yang menimbulkan kemacetan panjang.

“Kepada pengelola harus bisa menata perparkiran pada saat kontes burung ini berlangsung, agar tidak semrawut dan tidak menimbulkan kemacetan yang panjang, mengingat akses jalan raya Bumi Indah, adalah akses vital, yang sering digunakan oleh warga.” pintanya. (Soleh)