Beranda News

Warga Kota Tangerang Diminta Perketat Prokes, BOR Rumah Sakit Meningkat

Warga Kota Tangerang Diminta Perketat Prokes, BOR Rumah Sakit Meningkat

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Pemkot Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengungkapkan situasi terkini perihal ketersediaan tempat tidur penanganan Covid-19.

 

Kondisi itu diukur dengan bed occupancy rate (BOR) dan ruang Intensive Care Unit (ICU) di banyak rumah sakit kian meningkat.

Hal tersebut, diungkapkan Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr Liza Puspadewi, kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (8/6/2021).

“BOR di Kota Tangerang saat ini di angka 52,54 persen. Yakni, angka pemakaian ruang ICU berada diangka 52 persen dan pasien yang dirawat inap 50 persen. Tapi ingat, kita pernah diangka 23 persen. Dominasi ICU adalah masyarakat rentan yakni usia lansia,” papar dr Liza.

Liza merinci, dari 116 bed ICU di 32 rumah sakit, saat ini terpakai ada 67 bed. Kemudian untuk tempat tidur untuk perawatan ada 655 yang terpakai dari 1.244 total keseluruhan. Kata dr Liza, 25 persen diantaranya adalah masyarakat di luar Kota Tangerang.

Baca Juga:  Pasca Lebaran Kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang Kembali Meningkat, PKS Minta Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Sementara itu, untuk jumlah kasus di Rumah Terkonsentrasi () saat ini berjumlah 131 pasien dari 158 kapasitas. Diantaranya, 63 pasien di Puskesmas Jurumudi Baru, 42 pasien Puskesmas Sudimara Pinang dan terbaru 26 Puskesmas Manis Jaya.

“Peningkatan kasus ini didominasi klaster keluarga. Namun, awal mulanya adalah klaster arus mudik pasca lebaran, klaster , klaster bukber, klaster lingkungan. Penularan itu seperti efek domino yang terus menerus menular,” tegasnya.

Ia pun menjelaskan, salah satu kasus terbaru klaster keluarga yang berawal dari arus mudik hingga menjadi klaster lingkungan. Kampung Rawacana, Gandasari, Kecamatan Jatiuwung yang ditemukan 47 orang covid-19 pasca di Rapid Antigen.

“Awalnya dari satu keluarga yang pulang mudik, ternyata positif namun tetap beraktivitas bermasyarakat. di tracing 48 warga 23 diantaranya positif, hari selanjutnya tracing lagi 179 sasaran 10 diantaranya positif. Hari selanjutnya ditemukan lagi 10 positif. Tracing ini masih berlangsung tiga hari kedepan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Dindik Kota Tangerang Akan Keluarkan SE Imbauan Sedekah Minyak Jelantah di Sekolah

Lanjutnya, dengan BOR yang terus meningkat dan terlebih pada klaster keluarga dan lingkungan, dr Liza mengimbau protokol kesehatan harus diperketat oleh masyarakat. Dalam penanganan covid-19 tak bisa dilihat kesiapan dari hilirnya saja.

Namun, kepatuhan sejak awal harus dilakukan dari hulu, yaitu kepatuhan 5M pada masyarakat. Diantaranya, Memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, menjaga jarak, dan membatasi .

“Setelah hulunya 5M diperketat, OAB diperkuat, tracing digencarkan diberbagai lini. Hilirnya pada , sarana dan prasarana pun dipersiapkan. Dengan begitu, penanganan dan penekanan angka penyebaran covid-19 di Kota Tangerang bisa lebih maksimal,” pungkasnya.

Menanggapi situasi terkini, Walikota Tangerang, meminta kepada jajaran Kecamatan, Kelurahan dan untuk memperketat Operasi Aman Bersama (OAB), di lingkungan padat penduduk. Terlebih, gang-gang perumahan perlintasan antar kampung.

Arief melanjutkan, OAB ini dilakukan untuk menekan laju penyebaran Covid 19. Bukan hanya merazia masyarakat yang tidak menggunakan masker, tetapi para petugas juga harus memberikan edukasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat ().

Baca Juga:  WWF ke-10, PLN Terus Tingkatkan Kinerja ESG dan Keberlanjutan Melalui Water Management

“Kita tidak melarang masyarakat melakukan aktivitas. Terutama kegiatan ekonominya. Namun, harus beriringan dengan kepatuhan protokol kesehatan yang ketat. Kasus pasca Idul Fitri mulai terlihat, dan bentar lagi Idul Adha, kita harus sama-sama memperketat, dan menekan laju penyebaran ini,” tegasnya.