Wujudkan Desa Inovatif, Guru Besar FISIP Untirta Prof. Suwaib Amirudin,MSi Dorong Mahasiswa Perbanyak Riset Dan Ciptakan Inovasi 

Guru Besar Fisip Untirta Prof. Suwaib Amiruddin
Guru Besar Fisip Untirta Prof. Suwaib Amiruddin

SERANG, Pelita Banten.com-Guru Besar FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Untirta Prof. Dr. Suwaib Amiruddin M.Si mendorong mahasiswa untuk melakukan riset dan inovasi demi mewujudkan desa yang inovatif dan berdaya saing. Hal tersebut menurutnya karna secara intelektual seorang mahasiswa harus mempunyai kemampuan berpikir yang nantinya digunakan untuk bisa mengabdi kepada masyarakat.
“Ilmu pengetahuan itu bisa diperoleh dimana saja, ilmu pengetahuan bisa diperoleh melalui pengalaman membaca buku, pengalaman jalan-jalan, yang nantinya menghasilkan sebuah riset” Kata Prof. Suwaib yang terkenal aktif diberbagai kegiatan sosial masyarakat ini.

Prof. Suwaib berpendapat bahwa aktualisasi sebuah teknologi itu sangat penting. “Filosofi dari sebuah teknologi yang berarti manusia yang diciptakan oleh Tuhan dimuka bumi ini memilki keterbatasan” ujarnya.

Maka, lanjut Dia bahwa manusia membutuhkan teknologi sebagai alat bantu. Begitupun didalam masyarakat terbagi menjadi dua yaitu masyarakat statis yang menggunakan teknologi namun yang digerakan oleh manusia itu sendiri dan masyarakat dinamis yang menggunakan teknologi dengan alat bantu mesin. “Tugas perguruan tinggi terutama Fakultas Sains dan teknik salah satu yaitu melakukan inovasi atau pembaharuan dalam kontes inovasi dalam arti pembaharuan- pembaharuan ilmu pengetahuan melalui aktualisasi teknologi “Melalui aktualisasi pengetahuan akan tercipta inovasi – inovasi baru sesuai dengan kebutuhan dan sosiologis masyarakat kontemporer” ucapnya.

Dia berharap di era digital ini mahasiswa harus terus memboomingkan Inovasi dan teknologi melalui pengabdian-pengabdian kepada masyarakat, karna masyarakat membutuhkan hal tersebut. “Di Desa – Desa butuh sentuhan masyarakat berpendidikan untuk terus mensosialisasikan dan memberikan pendidikan teknologi ditengah – tengah era serba digital ini”Tukasnya.*wok