KABUPATEN TANGERANG, PelitaBanten.com – Sebanyak dua ribu pohon mangrove jenis Bruguiera Cylindrica di Desa Patramanggala, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Sabtu pagi 3 Februari 2018.
Mangrove jenis ini tergolong langka karena dalam penyemaiannya harus dibantu manusia.
“Buah mangrove Bruguiera Cylindrica yang jatuh dari pohonnya tidak dalam posisi menancap di tanah, sehingga kecil harapan untuk bisa tumbuh. Maka itu perlu dibantu oleh manusia dalam penanamannya agar bisa tumbuh dan berkembang,” jelas Koordinator Pesisir Mengajar, Hari Mahardika di lokasi penanaman mangrove di Desa Patramanggala yang turut mendampingi penanaman mangrove di lahan tambak bandeng tersebut.
HSE Manager YKK AP, Adi Guritno Sugianto mengatakan program sosial CSR YKK AP memiliki filosofi pilar perusahaan pertangungjawaban sosial kepada masyarakat.
“Kami rutin melakukan penanaman mangrove pesisir Utara Kabupaten Tangerang. Ini adalah kegiatan penanaman mangrove yang kedua,” ujar Adi Guritno.
Problem abrasi di Tangerang Bagian Utara, terang Adi Guritno cukup menonjol. YKK AP membantu masyarakat untuk melestarikan lingkungan sesuai kemampuan.
“Hari ini kami melakukan penanaman mangrove yang tergolong langka di wilayah Utara Kabupaten Tangerang. Ini adalah bagian dari program CSR perusahaan tahun 2017 – 2018. YKK AP menanaman 2.000 ribu pohon mangrove. Ini kami lakukan guna mendukung program konservasi keanekaragaman hayati di Desa Patramanggala Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang,” bebernya.
Sementara itu Didi, dari Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang mengapresiasi YKK AP yang telah turut melestarikan lingkungan dengan menanam kembali mangrove jenis langka di pesisir Kabupaten Tangerang.
Menurutnya keaneka ragaman hayati merupakan karunia Allah Maha Kuasa yang patut dijaga kelestariannya. Penanaman mangrove Bruguiera Cylindrica dibantu warga Desa Patramanggala.
Ketua Kelompok Mangrove Tunas Harapan, Mulyana didampingi Jaro Mansur mengaku sangat bersyukur ada pihak swasta yang sukarela membantu menghijaukan kembali lahan itu dengan menanam mangrove.
Diakuinya, ada sebagian masyarakat setempat yang menganggap mangrove sebagai berkembang biaknya hama burung dan ular yang sering memangsa ikan di lahan tambak mereka.
“Kami harus jujur, ada petani tambak ikan bandeng di sini yang kini mulai merasakan manfaat tumbuhan mangrove,” ungkap Mulyana.***
• Ateng Sanusih