Beranda Opini

Analisis Pro Dan Kontra Vaksinasi Covid-19

Analisis Pro Dan Kontra Vaksinasi Covid-19
ILUSTRASI (Mat Napo/Unsplash)

Pelitabanten.com – Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu kegiatan pencegahan virus Corona yang sedang mewabah sekarang ini. Vaksinasi ini dilakukan sama saja seperti vaksinasi pada umumnya, yaitu memberikan suntikan yang di dalamnya terdapat obat dengan jenis-jenis tertentu dan dilakukan dalam dua kali tahapan atau dalam kata lain yaitu dosis kesatu dan kedua, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Vaksinasi ini telah tersedia hampir di semua wilayah bahkan di daerah pelosok sekali pun seperti halnya di daerah penulis. Selain itu, vaksinasi ini sudah tersedia dengan berbagai jenis diantaranya Sinovac, Moderna, AstraZeneca dan sebagainya, yang masing-masing dari jenis itu memiliki efek samping dan kelebihan tersendiri. Adapun untuk selebihnya tentang vaksinasi ini pasti telah kita ketahui bersama.

Di samping itu, pada kenyataannya di daerah penulis masih terdapat beberapa golongan yang terpengaruh oleh isu-isu yang beredar bahwa vaksin ini membahayakan. Isu yang mereka sebutkan diantaranya:

  1. Setelah melakukan vaksin banyak yang jatuh sakit.
  2. Sakit yang dialami oleh seseorang yang telah divaksin itu memang demam biasa tetapi bisa jadi sampai tidak sadarkan diri.
  3. Seorang ibu yang menceritakan anaknya yang jatuh pingsan hingga detak jantungnya berhenti setelah divaksin.
  4. Seorang ibu muda yang menceritakan ada remaja yang kejang-kejang setelah divaksin.
  5. Beberapa orang tua tidak mengizinkan anaknya untuk vaksin di sekolah.
  6. Pada Intinya, tidak ingin jatuh sakit karena vaksin.
Baca Juga:  UNEP Melalui SEA Sirkular Project Memfasilitasi Workshop Mengenai Pelaporan Keberlanjutan Terkait Isu Sampah

Isu-isu seperti itu terus terdengar di sana, meskipun warga telah melihat sendiri banyaknya anak sekolah yang telah melakukan vaksin tetapi mereka baik-baik saja, namun hal itu tidak mengurangi ketakutan warga terhadap vaksin ini. Berikut beberapa pernyataan anak-anak sekolah dan penduduk setempat yang telah melakukan vaksin.

  1. Mungkin karena menggunakan jenis vaksin Sinovac, jadi tidak mengalami demam yang serius hanya pegal-pegal biasa saja.
  2. Meskipun dengan jenis vaksin Sinovac pun, badan menjadi kurang enak dan sempat khawatir tetapi itu hanya sehari saja, hari selanjutnya badan kembali segar meskipun pegal sedikit masih ada.
  3. Mungkin karena jenis vaksin Moderna sehingga efeknya badan demam tinggi, semalaman tidak bisa tidur, bahkan badan pun sakit semua rasanya. Demam itu terjadi selama dua hari setelah melakukan vaksin. Tetapi, kata dokter itu merupakan efek samping yang memang wajar dan tidak akan lama, setelah itu kembali pulih.
  4. Cara mengurangi efek samping vaksin yang berlebihan kita dapat mengonsumsi air kelapa muda.
  5. Tergantung kondisi tubuh seseorang, jika awalnya memang sehat maka tidak akan ada efek samping yang berlebihan.
  6. Tidak ada efek yang menakutkan asalkan kita bisa menjaga kesehatan.
Baca Juga:  BERITA DI ATAS DERITA NELAYAN

Seiring berjalannya waktu, setelah diadakannya himbauan di daerah penulis, bahwa yang menerima bantuan sosial wajib melakukan vaksin dan jika tidak bersedia maka tidak akan mendapatkan bantuan seperti biasanya.  Sejak hal itu, yang tadinya takut pun mulai memberanikan diri dan mulai banyak yang minat untuk segera divaksin. Sehingga pada akhirnya, hampir sebagian besar di daerah saya sudah melakukan vaksin. Meskipun, masih ada saja sebagian kecil lainnya yang tetap tidak bersedia. Sebagian kecil itu menyebutkan bahwa mereka lebih baik tidak mendapatkan bantuan lagi daripada harus jatuh sakit karena divaksin.

Kesimpulan

Berdasarkan pengalaman pribadi penulis ketika melakukan vaksin. Yakni tidak sembarang orang bisa melakukan vaksinasi ini, diperiksa terlebih dahulu, ditanya terlebih dahulu, tidak ada pemaksaan didalamnya. Setelah diperiksa, maka akan dapat ditentukan bisa atau tidaknya seseorang melakukan vaksin. Pihak kesehatan pun tidak asal-asalan dalam hal vaksinasi ini.

Baca Juga:  Penulis Muda Asal Malingping Ajak Masyarakat Menulis

Sebagai contoh yang penulis lihat, ada seorang ibu yang memaksa ingin sekali divaksin tetapi karena tensi darahnya tinggi, tetap tidak akan bisa. Bahkan setelah divaksin sekalipun, pihak kesehatan melarang langsung pulang dan mengimbau untuk menunggu di tempat vaksin  beberapa menit untuk memastikan jika terjadi apa-apa pada mereka, maka akan bersedia menangani. Tetapi secara keseluruhan, menurut opini penulis memang lebih baik untuk segera melakukan vaksin. Tetapi tidak terlalu mempermasalahkan terhadap mereka yang bersedia maupun tidak, karena itu adalah hak mereka sendiri. Tetap jaga kesehatan semuanya.

Penulis: Intan Nur’aini (Mahasiswi jurusan Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)