Beranda Opini

Bagaimana Caranya Pensiun di Usia Muda?

Bagaimana Caranya Pensiun di Usia Muda?
Ilustrasi (ISTIMEWA)

Pelitabanten.com – Apakah memungkinkan bagi kita semua untuk pensiun dini di usia kepala empat? Jawabannya adalah sangat mungkin. Namun, pertanyaannya adalah sudah siapkah keuangan Anda untuk itu?

Kita semua seringkali mendengar kisah inspiratif dari para seleb atau olahragawan ternama di dunia. Sebut saja seperti petarung beladiri campuran Khabib Nurmagomedov yang menyatakan pensiun dari ajang beladiri di tahun 2020 saat usianya masih 32 tahun.

Bagi Khabib, pensiun dini mungkin tidak jadi soal karena pria itu disinyalir mengantongi kekayaan senilai USD 30 juta atau setara dengan Rp 422 miliar (dengan perhitungan kurs Rp 14.068 per USD). Lantas bagaimana dengan kita?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, simak perhitungan kasar dari Lifepal.co.id, seputar biaya hidup yang dibutuhkan jika kita ingin pensiun dini.

Menghitung biaya hidup tahunan di masa depan

Mari kita ambil contoh kasus pada Vince yang saat ini berusia 27 tahun, sudah menikah dan telah dikaruniai satu orang putra yang baru lahir. Vince memiliki cita-cita untuk berhenti bekerja dan menikmati hidup di usia 40 tahun hingga tiba saatnya dia tutup usia.

Dengan pengeluaran bulanan sebesar Rp 10 juta per bulan, maka berapa dana yang harus dimiliki Vince di usia 40 tahun agar dirinya bisa pensiun dini?

Saat Vince menginjak usia 40 tahun nanti, putra Vince dipastikan berusia 13 tahun. Biaya hidup Vince di usia tersebut tentu saja akan meningkat lantaran dirinya masih harus membiayai hidup dan pendidikan sang anak.

Baca Juga:  Peran Humas Pemerintah Dalam Penanganan Covid-19

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah, mencari tahu estimasi pengeluaran Vince di usia 40 dengan asumsi kenaikan jumlah pengeluaran sebesar 200% dari pengeluaran saat ini. Jika asumsi inflasi di Indonesia adalah 4% per tahun maka berikut adalah estimasi pengeluaran Vince di usia 40 tahun.

Contoh perhitungan

Estimasi pengeluaran bulanan Vince di usia 40 : Rp 10 juta x 200% = Rp 20 juta
Pengeluaran bulanan disetahunkan : Rp 20 juta x 12 = Rp 240 juta

Lakukan perhitungan pengeluaran tahunan di usia 40 tahun jika asumsi inflasi 4%, dengan metode future value untuk mengetahui nilai dari Rp 240 juta dalam 13 tahun ke depan.

FV = PV ( 1 + r ) ^ n
Keterangan:
FV = Future value (nilai uang Rp 10 juta, 25 tahun kemudian)
PV = Present value (Rp 10 juta)
r = nilai inflasi (4%)
^ = tanda pangkat
n = waktu (usia pensiun (40) – usia saat ini (27) = 13 tahun)
FV = 240.000.000 (1 + 4%) ^ 13
FV = Rp 399,61 juta, dibulatkan (Rp 400 juta)
Analisa biaya hidup tahunan hingga mencapai harapan hidup
Jika dalam 13 tahun ke depan biaya hidup Vince akan berubah menjadi Rp 400 juta per tahun, maka akan ada beberapa penyesuaian yang harus diukur oleh Vince terkait biaya hidupnya nanti.

Baca Juga:  Mengenal Peranan Virus Bagi Kehidupan

Anggap saja, pengeluaran sebesar Rp 400 juta hanya akan bertahan selama 10 tahun karena putra Vince lulus kuliah di tahun tersebut (pada usia 23 tahun), maka estimasi pengeluaran Vince di usia 40 hingga 50 tahun akan mencapai:

Rp 400 juta x 10 tahun = Rp 4 miliar

Menginjak usia 50 tahun, Vince pun berpikir bahwa biaya hidupnya akan berkurang lantaran putranya sudah mulai bekerja dan tidak akan terlalu bergantung pada dirinya lagi. Di samping itu, Vince juga memilih untuk hidup lebih santai dan mengurangi biaya hidupnya.

Namun Vince pun tetap memilih untuk berjaga-jaga dengan membuat estimasi pengeluaran yang sebesar Rp 400 juta di usia 50 hingga tutup usia. Karena, tidak akan ada yang bisa memprediksi dengan tepat seperti apa besaran inflasi di tahun-tahun selanjutnya.

Bila Vince memiliki harapan hidup hingga usia 73 tahun, maka dana yang dibutuhkan Vince jika ingin pensiun dini adalah Rp 400 juta x 33 tahun = Rp 13,2 miliar.

Mendapatkan dana Rp 13,2 miliar di usia 40 tahun

Pada intinya, Vince harus tetap bekerja sejak usia 27 tahun (saat ini) hingga di usia 40 tahun dia memiliki uang sebesar Rp 13,2 miliar terlebih dulu jika memang ingin berhenti bekerja dan menikmati hidup. Bila Vince memiliki dana sebesar ini, Vince sudah bisa dinyatakan bebas finansial.

Baca Juga:  Papua Bagian NKRI Harus Dirawat Sejak Dini Oleh Pemerintah

Namun patut diketahui bahwa, Vince hanya memiliki waktu selama 13 tahun saja untuk mengumpulkan Rp 13,2 miliar dengan cara apapun. Bisa dengan cara bekerja dan berinvestasi.

Bila memang Vince ingin berinvestasi secara lumpsum di instrumen investasi dengan imbal hasil bersih 10% per tahun, maka modalnya adalah Rp 3,82 miliar. Namun jika harus mengangsur secara bulanan, dia harus menyisihkan dana setidaknya Rp 41,5 juta selama 156 bulan.

Mungkinkah pensiun dini?

Dari contoh kasus Vince, mungkin saja bagi kita untuk pensiun dini baik di usia 40 atau kurang dari 40. Tapi pensiun dini harus disertai dengan kekuatan finansial yang baik dan komitmen investasi yang juga tinggi.

Tidaklah mudah untuk menyisihkan dana dalam jumlah besar, jika penghasilan kita pas-pasan. Tidak semua orang pula diberkahi dengan rezeki berupa tabungan senilai miliaran Rupiah.

Apabila ingin pensiun dini di usia 40 tahun, maka kita harus siap dengan peningkatan pengeluaran tahunan yang disebabkan oleh berbagai hal. Itu sebabnya, perhitungan estimasi pengeluaran Vince dihitung 200% dari jumlah awal dirinya masih berusia 27 tahun.

Penulis: Aulia Akbar CFP®, financial educator dan periset Lifepal