Beranda Opini

Dampak Covid 19 Terhadap Lingkungan

Dampak Covid 19 Terhadap Lingkungan
Ilustrasi (Engin Akyurt/Pixabay)

Pelitabanten.com – Pada 2019, seluruh dunia dikejutkan dengan kehadiran penyakit covid-19. Covid-19 atau corona virus berasal dari pasar makanan laut Hunan di Wuhan, China. Menurut Huang, penyakit covid-19 memiliki gejala, seperti batuk, sakit tenggorokan, gangguan nafas, menggigil, mual dan muntah, diare, demam, kelelahan, dan hilangnya indera penciuman. Pada tahun 2020, covid-19 mulai menyebar ke beberapa negara termasuk Indonesia.

Penyebaran covid-19 berlangsung sangat cepat karena dapat menyebar melalui interaksi langsung atau melalui tetesan liur saat berbicara, batuk, flu, dan bersin. Oleh karena itu, otoritas nasional dan internasional meminta masyarakat untuk menggunakan masker saat berpergian, menggunakan sarung tangan saat menyentuh benda, menggunakan antiseptik, dan melakukan atau menjaga jarak. Selain itu, pemerintah di berbagai negara juga melakukan kebijakan lockdown untuk mengurangi

Kebijakan lockdown adalah kebijakan yang membatasi keluar masuk suatu area, seperti tidak diizinkan untuk berpergian keluar negeri, tidak diizinkan untuk keluar rumah, tidak diizinkan untuk membuat acara yang mengundang keramaian, membatasi penggunaan transportasi umum, melakukan online school, melakukan work from home, dan tidak diizinkan berpergian ke tempat yang ramai, misalnya mall, cafe, dan tempat wisata.

Baca Juga:  Minum Kopi Menyebabkan Radang Gusi Atau Gingivitis, Kok Bisa?

Penurunan penyebaran covid-19 dengan kebijakan lockdown berdampak pada semua aspek, contohnya aspek lingkungan. Covid-19 membawa dampak baik dan dampak buruk pada lingkungan. Dampak baik dari covid-19 pada aspek lingkungan, yaitu udara dan air menjadi lebih baik, pemulihan ekologi, dan salju menjadi lebih reflektif untuk negara yang memiliki musim salju.

Kualitas udara menjadi lebih baik karena kebijakan lockdown membuat masyarakat melakukan semua aktivitasnya dari rumah. Pusat penilitian Energi dan Udara Bersih mengatakan bahwa, pada masa kebijakan lockdown, emisi CO2 di dunia mengalami penurunan. Menurut bcc.com, penurunan emisi ini berasal dari berkurangnya asap kendaraan bermotor dan industri . Menurut Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih, penurunan emisi di Indonesia mencapai 18,2% dan tingkat gas NO2 di Jakarta menurun hingga 40%, sehingga langit terlihat menjadi lebih bersih.

Kualitas air di India dan Bangladesh membaik karena berkurangnya dan limbah rumah , sedangkan di Tunisia kualitas air membaik karena berkurangnya sampah makanan. Selain itu, kualitas air membaik karena berkurangnya bisnis eksport dan import, sehingga pencemaran laut berkurang dengan berkurangnya penggunaan kapal.

Baca Juga:  KEHARMONISAN DALAM PESANTREN

Kebijakan lockdown membuat masyarakat tidak dapat berkunjung pada tempat wisata. Hal ini mengakibatkan berkurangnya limbah yang dapat merusak keindahan alam dan mengganggu kesetimbangan ekologi, sehingga tempat wisata menjadi lebih bersih dan indah. Menurut Rahman, pantai Teluk Benggala di Bangladesh kembali kehadiran lumba-lumba. Hal ini dikarenakan tidak adanya limbah plastik dan tidak adanya gangguan manusia. Kebijakan lockdown membuat polusi udara berkurang, sehingga tidak banyak debu dan polutan lainnya yang tertempel pada salju. Debu dan polutan udara lainnya dapat mempengaruhi aldebo salju, sehingga kualitas salju menjadi lebih putih dan kecepatan salju dalam mencair menjadi lebih lambat. Kecepatan salju untuk mencair lebih lambat berpengaruh terhadap ketersediaan pasokan air di suatu daerah.

Dampak buruk dari covid 19 pada aspek lingkungan, yaitu meningkatnya , misalnya jarum suntik, alat suntik, obat-obatan, alat pelindung diri, masker, sarung tangan, dan kacamata pelindung wajah atau Faseshield. Kurangnya pengetahuan mengenai pengelolaan limbah medis, mengakibatkan banyak orang yang membuang masker dan sarung tangan sebarangan, sehingga berakibat pada tersumbatnya saluran air dan dapat memperburuk pencemaran lingkungan. Limbah masker dan sarung tangan yang dibuang sembarang dapat tercampur dengan limbah lain yang dapat mengakibatkan peningkatan resiko penularan virus untuk pekerja pengangkut sampah dan pekerja limbah. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi untuk masyarakat agar tidak membuang sampah medis ke sembarang tempat.

Baca Juga:  Berikut Evaluasi Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi di Kota Tangerang

Dampak baik yang didapat selama pandemi covid 19 belum terjadi secara luas dan berjangka panjang. Hal ini karena beberapa negara sudah merubah kebijakan lockdown menjadi tidak lebih ketat. Oleh karena itu, sebaiknya kita mempertahankan dampak baik yang sudah didapat selama covid 19. Mempertahankan dampak baik ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi sampah plastik, tidak membuang sampah sebarangan, beralih pada transportasi umum untuk mengurangi emisi, dan menanam minimal satu pohon untuk mendapatkan udara yang lebih sejuk dan dapat mencegah pencemaran atau polusi air.

DAFTAR PUSTAKA:

  • Artikel Science Daily
  • Rume, Tanjena, SM. Dinar – UI Islam. 2020. Environmental Effect of Covid-19 Pandemic and Potential Strategies of Sustainability. Bangladesh. Heliyon.
  • Suryan, Anih Sri. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Lingkungan Global. Info Singkat Volume XII Nomor 13. Jakarta. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.

Penulis: Siti Salsabila (Mahasiswi Prodi Kimia Universitas )