Pelitabanten.com – Keluh kesah dari kebanyakan tenaga profesional kependidikan (guru), sulitnya untuk mengikuti kenaikan jenjang kepangkatan bagi seorang pendidik dengan syarat harus mempunyai karya Ilmiah / publikasi ilmiah berupa tinjauan ilmiah, terjemahan, artikel, buku, penelitian Tindakan kelas (PTK). Pedoman penulisan tertuang pada aturan pedoman buku 4 dalam kegiatan Pengembangan Keprofesiolan Berkelanjutan (PKB) dan angka kredit.
Berdasarkan Permennegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 209 yang dimaksud dengan pengembangan Keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya.
Guru sebagai tenaga professional mempunyai fungsi, peranan yang sangat penting di era millennial dalam mencapai visi kemendikbud tahun 2025 yaitu ; menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif. Sehingga profesionaisme guru sangat dibutuhkan. Pada Undang_ Undang gutru dan dosen Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Konsekuensi dari jabatan guru sebagai profesi sangat dibutuhkan pembinaan dan pengembangan terhadap profesi guru secara terprogram, terinci dan berkelanjutan sangat diperlukan. Pengembangan Profesi berkelanjutan akan membelajarkan kepada seorang pendidik agar tetap melakukan literasi baik pada disiplin ilmu yang diampu maupun disiplin ilmu yang lainnya. Pengembangan profesi berkelanjutan juga memberikan efek positif untuk peningkatan penguasaan ilmu komputer, sehingga seorang pendidik akan melek IT tidak Gaptek. Kemampuan untuk mengembangkan profesi berkelanjutan akan membantu guru untuk melakukan keterpaduan materi dengan fenomena alam yang terjadi dalam setiap materi pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan metode keterpadaun antara teori di buku dengan kontekstual fenomena yang terjadi akan menjadi lebih menarik bagi siswa.
Ilmu geografi merupakan ilmu yang memiliki tingkat kompleksitas yang sangat tinggi, kemampuan guru di bidang teknologi akan sangat membawa pengaruh terhadap hasil pembelajaran geografi. Materi pelajaran geografi bisa bersifat social dan bersifat fisik berbasis IT ( Informasi Teknologi). Kemampuan seorang geograf dalam aplikasi teknologi memberikan inspirasi tersendiri bagi siswa. Multi manfaat bagi guru geografi yang berusaha untuk mengembangan professional berkelanjutan (PKB) dengan menulis apa yang guru lihat, apa yang guru rasakan , apa yang guru jalani sangat mengasah kecerdasan bagi guru sendiri maupun kemapuan bernalar siswa.
Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta mengadakan Webinar dan Bimtek tentang penulisan artikel , puisi geografi, proposal penelitian Tindakan kelas bersama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Geografi Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Walaupaun tidak banyak pesertanya tetapi malah intensif dan banyak mengahasilkan karya yang luar biasa. Bentuk kepedulian Fakulatas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta bisa mengalirkan, memotivasi , menginspirasi semangat bapak ibu guru untuk menorehkan tulisannya.
Di masa pandemi ini banyak kesempatan untuk menulis, mengembangkan profesi berkelanjutann melaui zoomeeting, googlemeeting Sungguh kesempatan emas yang tersia-sia jika tidak mengikuti kegiatan webinar, bimtek yang dilaksanakan oleh Fakultas Geografi Universitas Surakarta (UMS) yang menberikan kesempatan guru untuk bisa berwawasan lebih luas, bisa menulis geografi dalam perspektif yang sangat luas. Proses pembimbingannya sangat intensif dan membuat semakin percaya diri untuk menorehkan tulisan yang akan memberikan suatu kenangan yang sangat bermanfaat bagi dunia Pendidikan yang secara langsung diapliksikan dalam kehidupan sehari hari, menambah pengetahuan untuk pembelajaran maupun aplikasi kehidupan sehari hari,
Perkembangan jaman menuntut seorang guru geografi yang cerdas dalam segala situasi baik situasi aman , maupun situasi yang tidak aman. Tergelitik juga ketika ada ungkapan dari anak didik kita geografi sekarang menjadi ilmu yang sangat menarik bagi siswa siswi Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah menengah Atas karena keunikan materi yang dimiliki oleh pelajaran geografi, bahkan geografi sering dijadikan favorit pembelajaran karena adanya materi inderaja, Sistem informasi Geografi, materi geografi sosial, materi geografi fisik yang sangat aplikatif dalam kehidupan sehari – hari. Sempat meluncur pertanyaan “ naak kenapa anak mengambil kuliah di jurusan geografi , jawab si anak dunia semakin tua bu ,banyak sumber daya alam yang tersingkap muncul di permukaan dan hampir setiap lini kehidupan membutuhkan ilmu geografi pendekatanannya”.
Seorang guru yang imajinatif akan mudah menyampaikan materi geografi. Kemampuan imajinatif , inspiratif merupakan titik awal / modal awal untuk menorehkan suatu ide dan gagasan secara deskripti maupun persuasive. Semua materi pembelajaran geografi sangat menarik jika dibuat suatu tulisan, siswa akan memiliki pemahaman yang lebih. Ibarat kata menulis adalah suatu kemampuan yang harus diasah terus menerus tanpa rasa takut tentang tulisannya yang salah, asal kita tetap mengacu pada pakem disiplin ilmu utama yang kita miliki maka akan mempercepat munculnya inspirasi untuk suatu penulisan ilmiah. Kemampuan menulis tanpa diasah, dibimbing dan segera menulis maka tidak akan jadi sebuah tulisan . Banyak orang mengatakan dalam Bahasa jawa “ halah mung koyo ngono wae ditulis” tapi belum tentu yang membuat ungkapan tadi juga mudah untuk menelurkan ide gagasanyya dalam bentuk tulisan. Berani tanpa takut salah dalam menulis itu perlu dengan dibimbing oleh seorang Dosen contohnya Dosen – Dosen Fakultas Geografi Universitas Surakarta (UMS) yang intens membimbing guru – guru geografi. Webinar yang dikemas dalam bentuk workshop ini didesain untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam menulis 4 ketrampilan yaitu jurnal, PTK, puisi geografi dan nulis di Koran. Kegiatan ini berbasis pengembangan artinya harus memiliki produk publikasi berupa buku ber isbn atau artikel publish di jurnal atau Koran. Alhamdulillah keempatnya bisa terealisir dan in shaa Allah akan memberi manfaat individu, Institusi maupun meningkatkan gaung geografi di Nusantara.
Penulis:
– Any Latifah, S.Pd., M.Sc (Guru geografi pada SMA 11 Yogyakarta)
– Drs.H.Priyono, M.Si (Dosen Fakultas Geografi UMS dan Kolumnis Radar Solo)