Beranda Opini

Jamur Tiram Tuai Berkah Di Tengah Pandemi Covid-19

Jamur Tiram Tuai Berkah Di Tengah Pandemi Covid-19

Pelitabanten.com – Kelompok tani mekar sari Desa Ciburial Cimanggu Kabupaten Pandeglang mulai melirik budi daya jamur tiram sejak Januari 2020. Jamur tiram ini sangat menjanjikan karena harga jualnya tetap stabil di tengah pandemi covid-19.

Jamur tiram merupakan salah satu jamur yang bisa di konsumsi, jamur tiram ini identik dengan warnanya yang putih, ukurannya yang lebar, tumbuh bergerombol seperti payung dan bentuknya menyerupai tiram. Melihat potensi limbah kayu berupa serbuk gergaji yang belum di manfaatkan dengan baik dan potensi pasar yang luar biasa di daerah selatan, kelompok tani Mekar Sari Desa Ciburial mulai membudidayakan jamur tiram dengan jumlah baglog 12.000 dengan ukuran 1,6 kg/baglog. Jamur tiram yang di gemari oleh semua kalangan masyarakat adalah jamur tiram putih, sehingga permintaan pasar sangat tinggi. Produk olahan dari jamur tiram putih ini juga sangat banyak, produk olahan jamur tiram yang sudah di komersilkan di wilayah pandeglang selatan ini diantaranya adalah sate jamur dan jamur krispy.

Menurut Apipi selaku pelaku utama dalam budi daya jamur tiram ini, rumah jamur yang dikelolanya memproduksi baglog sebanyak 12.000 dengan ukuran 1,6 kg/baglog dapat di panen setiap hari dengan rata-rata 20 kg dan panen paling banyak sekitar 47 kg, dimana panennya dimulai sejak bulan Maret. Baglog dengan ukuran besar ini di harapkan masih bisa di panen sampai bulan Juni.
Apipi menambahkan bahwa “Panen jamur tiram ini dilakukan setiap sore hari untuk menghindari kelembaban tinggi akibat embun pagi, kemudian setelah disortasi di simpan di atas hamparan koran dan dipasarkan di pasar shubuh. Harga eceran di pasar Rp 15.000 dan untuk reseller Rp 12.000, target pemasarannya selain ibu rumah tangga, pedagang sate jamur, pedagang jamur krispy juga pedagang-pedagang keliling, sehingga begitu datang membawa jamur tiram 47 kg juga langsung laris…alhamdulillah, meskipun ditengah pandemi covid-19 harga jual jamur tiram tetap stabil”

Baca Juga:  Pilkada Tangerang: Hegemoni Calon Tunggal dan Sepak Bola Terjal 

Permasalahan yang masih dihadapi oleh kelompok tani mekar sari ini adalah pengadaan bibit jamur F1 yang masih sulit didapatkan, karena mereka masih membeli ke luar daerah yang belum jelas sumber bibitnya F1 atau F2. Sehingga sangat mempengaruhi jamur tiram yang dihasilkan. Mereka mengharapkan bahwa dapat memfasilitasi pelatihan budi daya jamur untuk pelaku utama, terutama tentang cara pembuatan bibitnya.
Kepala bidang hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang dan tim, sudah berkunjung ke kelompok Mekar Sari Desa Ciburial Kecamatan Cimanggu untuk melakukan supervisi kegiatan budi daya jamur tiram swadaya di kelompok tani tersebut.

Kepala bidang hortikultura Dinas Pertanian kabupaten Pandeglang yaitu ibu Wahyu Widayanti,S. mengharapkan bahwa budi daya jamur tiram di wilayah Pandeglang selatan ini bisa berkembang lebih baik lagi, karena ternyata untuk saat ini kelompok tani mekar sari ini sudah dapat memenuhi kebutuhan jamur tiram khususnya di wilayah kecamatan Cibaliung dan Cimanggu. Bahkan beliau mengharapkan bahwa pelaku utama jamur tiram ini dapat mengikuti pelatihan-pelatihan tentang budi daya jamur supaya lebih baik lagi juga pemasaran jamur tiram ini bisa masuk sampai ke .

Baca Juga:  6 Cara Belanja Perabotan Rumah Tanpa Merusak Kesehatan Finansial

Hasni,SP selaku Koordinator penyuluh BPP Kecamatan Cimanggu, sangat mendukung kegiatan budi daya jamur tiram ini dan siap memfasilitasi kelompok tani mekar sari untuk memberikan solusi tentang permasalahan yang masih di hadapi seperti pengadaan bibit jamur atau informasi terkait budi daya jamur tersebut.

Menurut Asep Fauzi, selaku investor dalam budi daya jamur tiram ini mengatakan bahwa melihat potensi pasar jamur tiram yang luar biasa, kami rencananya akan membangun 1 rumah jamur lagi kedepannya juga akan mencoba membudiyakan jamur kuping juga. Selain penanganan pasca panennya yang lebih mudah karena bisa di keringkan, permintaan pasar domestik dan luar daerah pun sangat menjanjikan.

Asep Fauzi menambahkan bahwa “Budi daya jamur tiram di blok sadang pajagan, tepatnya di salah satu anggota kelompok tani Mekar Sari Desa Ciburial..Alhamdulillah membawa berkah di tengah pandemik covid-19 ini, bukan hanya menguntungkan bagi investor dan pelaku utama saja tetapi dapat memberikan peluang kerja bagi 3 orang pemuda tani serta masyarakat sekitar yang ikut menjadi reseller jamur tiram dengan mempromosikan via facebook kemudian COD (Cash Delivery Order)”.

Baca Juga:  Rontok Dihantam Pandemi Covid-19, Bagaimana Performa Saham Perusahaan Transportasi?

Protokoler juga harus tetap diperhatikan oleh pelaku utama usaha budi daya jamur tiram ini, terutama saat panen jamur tiram harus menggunakan masker dan sepatu boot, juga bagian pemasaran jamur tiram ini juga tetap menggunakan masker ketika mengirim jamur ke pasar shubuh serta memperhatikan social distancing dan menggunakan hand sanitizer…semoga usaha jamur tiram ini tetap membawa berkah bagi semuanya.

Oleh: Anah Mulyanah, S.TP