Beranda Opini

Kesehatan Remaja, Gaya Hidup Sehat Dari Sudut Pandang Islam dan Psikologi

Kesehatan Remaja, Gaya Hidup Sehat Dari Sudut Pandang Islam dan Psikologi
ILUSTRASI (Kai/Unsplash)

Pelitabanten.com – Kesehatan sangat penting untuk kita baik itu dari segi jasmani maupun rohani. Kali ini kita akan mengetahui bagaimana menjadi sehat secara rohani atau dari segi agama islam dan psikologi.

Islam dan psikologi memandang kesehatan remaja

Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari perilaku serta fungsi mental manusia secara ilmiah. Orang yang berperan sebagai praktisi dalam ilmu psikologi adalah psikolog. Kenapa psikologi perlu dibahas bagi remaja? Hal ini dikarenakan kesehatan psikologi sangat mempengaruhi hidup kita, terutama jalan pikiran kita. Seseorang yang memiliki fisik yang sehat belum tentu memiliki jalan pikiran yang sehat, begitupun sebaliknya. Karenanya, kedua hal itu saling berkaitan dan memiliki peran masing-masing.

Dalam perkembangan seorang anak, psikologi juga mempunyai andil yang besar. Jika seorang anak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan baik, maka anak tersebut bisa memiliki jiwa yang tenang dan baik, dan hal yang buruk akan terjadi apabila seorang anak hidup di lingkungan keras dan tidak baik.

Ciri – ciri pribadi yang sehat

Pribadi yang sehat itu adalah pribadi yang selalu beribadah kepada Allah SWT, dimana pun dia berada ia selalu mengingat Allah. ketika waktu shalat datang ia shalat, ketika ada waktunya untuk membaca Al-Quran ia membacanya. Karena ada di salah satu ayat Al-Quran yang artinya “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang”. Tenang disini maksudnya sehati. Jadi jiwa yang sehat itu adalah jiwa yang tenang, jiwa yang tenang itu jiwa yang selalu dzikir mengingat kepada Allah SWT. Jadi jika orangnya sehat dan jiwanya tenang, maka selalu diisi dengan dzikir atau mengingat Allah SWT.

Baca Juga:  Perlindungan Sosial di Masa Pandemi Covid-19

Faktor yang mempengaruhi kesehatan remaja dari segi Islam

Faktor yang mempengaruhi adalah, dia mempunyai ilmu agama, maksudnya dia belajar tentang ilmu agama. Ilmu agama ini bisa dari mempelajari Al-Quran dan bukan sekedar membaca Al-Quran. Dia mempelajari ilmu-ilmu agama yang berkaitan dengan ibadah dan keimanan. Kalau dia bagus dalam ilmu agamanya, maka dia akan bisa berdzikir dan beribadah kepada Allah sejak dini. Orang yang bisa berdzikir dengan baik adalah orang yang ilmu agamanya memumpuni. Selanjutnya yaitu dia mempelajari Hadits dan kandungannya, lalu dia bisa beribadah dengan baik. Orang yang beribadah dengan baik adalah orang yang imannya kuat kepada Allah SWT. Yang terakhir adalah hatinya selalu was-was atau merasa tidak tenang kalau dia belum beribadah kepada Allah, karena Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya “Seorang laki-laki yang tenang dan jiwanya sehat dia selalu mengingat Allah”. Contohnya jika ada seseorang yang belum melaksanakan sholat, maka dirinya merasa tidak tenang dan lansung melaksanakannya atau jika dia belum membaca Al-Quran, dia merasa tidak enak atau merasa ada yang kurang kalau dia belum membaca Al-Quran.

Beberapa anjuran agar tetap menjadi remaja yang sehat secara rohani dari segi Islam

Pertama, selalu mempelajari Al-Quran dan juga mempelajari kandungannya, jadi tidak sekedar untuk dibaca. Kedua, selalu mempelajari Hadits dan kandungannya. Ketiga, selalu mengingat dan beribadah kepada Allah SWT. Keempat, jiwa dan imannya tidak goyah apapun godaannya. Kelima, harus selalu peka terhadap lingkungan, orang yang peka terhadap lingkungan maka jiwanya juga sehat. Jika tidak peka terhadap lingkungan, maka dia tidak kurang akan ilmu agama, karena peka terhadap lingkungan bagian dari pengamalan-pengamalan agama. Nabi Muhammad SAW. bersabda “Allah akan selalu menolong saudaranya”. Orang yang sehat jiwanya itu adalah orang yang mau dan selalu menolong saudaranya.

Baca Juga:  Tokoh Samson Ternyata Adalah Seorang Nabi

Sekarang ini sering terjadi kasus-kasus batiniah remaja, seperti putus asa dan depresi yang akhirnya berujung pada bunuh diri. Maka dari itu, sebagai seorang remaja tentunya kita harus menjaga kesehatan mental kita dengan rajin beribadah, berpikiran positif, gemar berolahraga, dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.

Bagaimana menjalani gaya hidup sehat?

Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerangkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindari kebiasaan yang dapat mengganggu Kesehatan. Indikator gaya hidup sehat antara lain: perilaku tidak merokok, pola makan sehat dan seimbang, dan aktivitas fisik yang teratur.

1. Perilaku Tidak Merokok

Merokok merupakan salah satu kegiatan yang lazim ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Anak remaja, dewasa, maupun orang tua bahkan anak-anak dibawah umur sudah melakukan kegiatan ini. Walaupun sudah ada peringatan bahaya merokok bagi kesehatan, tetapi peringatan ini tetap diabaikan.

Zat yang paling berbahaya dari dalam rokok adalah Nikotin dan Tar. Nikotin membuat kecanduan bagi pengguna, dan Tar mengandung sekitar 43 bahan yang menjadi penyebab kanker (karsinogen). Mengisap asap rokok orang lain bahkan lebih berbahaya dibanding pengguna rokok. Bagi perokok pasif, asap rokok dapat meningkatkan resiko penyakit kanker dan jantung koroner, selain itu dapat memperburuk kondisi pengidap penyakit lain seperti alergi atau asma.

Baca Juga:  Menumbuhkan Kreatifitas dalam Mendorong Kehidupan Sosial Ekonomi di Desa Kujangsari

2. Pola Makan Sehat dan Seimbang

Pola makan seimbang adalah pangan yang dikonsumsi harus memenuhi kualitas maupun kuantitas dan terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Gaya hidup yang tidak sehat dan pola makan yang tidak teratur mengakibatkan tingkat kesehatan manusia semakin menurun. Penambahan bahan pengawet, pewarna, dan perasa buatan kerap menjadi pemicu berbagai penyakit seperti penyakit jantung, stroke, hingga kanker.

Ada beberapa pedoman umum gizi seimbang yang bisa dijadikan pedoman pola makanan untuk masyarakat:

  • Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi.
  • Makanlah makanan yang mengandung sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
  • Pilihlah makanan yang berkadar lemak sedang dan rendah lemak jenuh.
  • Makanlah makanan yang mengandung sumber zat besi
  • Gunakan garam beryodium
  • Minum dengan air bersih dan aman untuk dikonsumsi

3. Aktivitas Fisik yang Teratur

Aktivitas fisik merupakan beberapa gerakan tubuh yang mengeluarkan tenaga dan energi. Sebaliknya, inaktivitas fisik merupakan keadaan dimana minimnya pergerakan tubuh.

Aktivitas fisik dibagi menjadi tiga, yaitu ringan, sedang, dan berat. Contoh dari aktivitas fisik berat yaitu mendaki gunung, mencangkul, hingga lari cepat. Untuk contoh dari aktivitas ringan seperti kegiatan membersihkan lingkungan rumah seperti menyapu dan mengepel dengan minimal durasi 150 menit dalam seminggu. Duduk bekerja, berjalan santai, dan mencuci piring termasuk aktivitas fisik ringan.

Penulis: Destinalutfi Citra Rahmadani (Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)