Pelitabanten.com – Tahukah kamu apa itu balakacida?, mungkin bagi sebagian besar orang termasuk anda juga kurang familiar dengan dedaunan yang satu ini. Terlebih banyak sekali nama yang diberikan untuk tanaman yang satu ini. Balakacida memiliki nama ilmiah Chromolaena orodata, yang termasuk dalam jenis tanaman gulma atau penganggu yang berasal dari family asteraceae. Balakacida atau Chromolaena orodata memiliki ciri-ciri daun berbentuk oval dan bergerigi dibagian tepinya, serta memiliki tekstur sedikit kasar, tanaman ini juga memiliki bunga yang akan berbunga disetiap musim kemarau.
Tanaman ini biasanya banyak ditemukan pada dataran dengan ketinggian sekitar 1000 sampai 2800 mdpl, namun di Indonesia justru banyak ditemukan di dataran rendah kurang dari 500 mdpl.
Pertumbuhan balakacida ini sangatlah cepat hal ini dikarenakan asupan sinar matahari yang cukup, tetapi akan sulit tumbuh apabila tanaman ini ditempatkan pada tempat yang tidak memiliki pencahayaan yang baik. Pertumbuhan yang sangat cepat ini dapat merusak tanaman budidaya, sehingga dapat merugiakan bagi para petani. Maka tak heran, jika tanaman balakacida sering dibuang begitu saja. Tetapi dibalik sifatnya yang merugikan balakacida juga memiliki banyak manfaat yang banyak. Balakacida dapat dijadikan pupuk organic, biopestisida, dan obat tradisional. Hal tersebut dikarenakan daun balakacida memiliki banyak sekali kandungan zat dan nutrisi. Kandungan nutrisi pada daun balakacida diantaranya adalah fenol, alkaloid, triteperoid, tannin, flavonoid, limonen.
Selain manfaat di atas, balakacida juga memiliki manfaat yang lain, yaitu diantaranya:
- Obat kista
Daun balakacida sangat bermanfaat bagi para penderita kista yang dapat menyembuhkan secara efektif.
- Mencegah kanker serviks
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa kanker serviks ini adalah salah satu penyakit yang paling mematikan bagi wanita. Untuk mencegahnya anda dapat meminum teh balakacida.
- Menjaga kesehatan repoduksi pada wanita
Kesehatan alat reproduksi adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan, untuk menjaganya anda dapat meminum air rebusan sdaun balakacida.
- Mencegah diabetes
Bukan hanya untuk menjaga kesehatan alat reproduksi wanita saja, daun ini juga dapat mencegah diabetes.
- Obat vertigo
Vertigo adalah salah satu penyakit yang tidak dapat disepelekan begitu saja, dimana penyakit ini bukan hanya dapatberujung di rumah sakit namun juga kematian. Cara megobatinya dengan meminum air rebusan daun balakacida saat vertigo kambuh.
- Menjaga kesehatan lambung dan sebagai obat maag
Daun balakacida dipercaya dapatmenjaga kesehatan lambung dan mengobati maag jika dikonsumsi secara berkala.
- Menjaga kesehatan jantung
Selain dapat mengobati maag, balakacida juga dapat menjaga kesehatan jantung anda.
- Menurunkan kadar kolesterol
Untuk anda yang ingin menurunkan kadar kolesterol, dapat meminum air rebusan daun balakacida saat kadar kolesterol naik atau juga setelah mengkonsumsi seafood.
- Obat asam urat
Daun balakacida juga dapat digunakan sebagai obat asam urat.
- Menurunkan tekanan darah
Selain manfaat di atas balakacida juga bermanfaat bagi anda yang memiliki hypertensi.
- Obat sakit kepala
Selain mengobati vertigo, daun balakacida juga dapat mengobati berbagai macam sakit kepala seperti migraine dan pusing.
- Mencegah kanker payudara
Tidak hanya mampu mencegah kanker serviks, daun balakacida juga bermanfaat untuk mencegah kanker payudara.
- Melancarkan peredaran darah
Untuk anda yang sering mengalami kram dan kesemutan dapat menggunakan daun balakacida untuk melancarkan peredaran darah.
- Menurunkan berat badan
Untuk yang sedang melakukan diet atau ingin memiliki berat badan ideal, dapat mengkonsumsi daun balakacida.
- Obat luka
Untuk mengobati luka, anda dapat menumbuk dan menempelkan daun balakacida pada tubuh yang terluka.
- Obat jerawat
Seperti mengobati luka, hal yang sama dapat anda lakukan jika ingin mengobati jerawat.
Namun seiring dengan perkembangan zaman dimana orang-orang sudah mengenal obat kimia dan dokter, daun balakacida mulai ditinggalkan dan hanya dianggap sebagai gulma saja.
Penulis: Siti Muzayyanah
(Mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas Sains, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten)