KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Walau bukan yang pertama kali menerima penghargaan, bagi Jazuli Abdillah, ada suasana yang berbeda dengan anugerah yang diperolehnya kali ini. Selain karena momentumnya bertepatan dengan Hari Guru Nasional, juga karena aktivitasnya selama ini ternyata ada yang memantau dan memberikan apresiasi positif, walaupun penghargaan bukanlah menjadi tujuannya.
Kaget dan haru bercampur saat ia diberi penghargaan sebagai salah satu tokoh yang memiliki kiprah dan dedikasi terhadap kemajuan pendidikan di Provinsi Banten oleh tim penilai dari Paguyuban Anak Guru Indonesia (PAGI) dan Lembaga Prestasi Anak Bangsa.
Siapa Jazuli Abdillah?
Pemuda berkacamata yang asli Betawi bernama lengkap Ahmad Jazuli Abdillah ini sehari-hari dikenal sebagai Dosen dan aktivis sosial. Perjalanan karirnya tidak bisa dipisahkan dengan sosok mantan Walikota Tangerang 2 periode yang sekarang menjadi Gubernur Banten, Dr. H. Wahidin Halim, M.Si. (WH). Jazuli adalah salah satu konseptor dibalik kesukseskan kepemimpinan WH selama ini.
Di organisasi, sampai sekarang masih dipercaya sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Kota Tangerang dan Presidium Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Provinsi Banten.
Lahir di Ciledug Kota Tangerang, sempat mengenyam pendidikan dasar di SD dan Madrasah Ibtidaiyah, kemudian masuk MTs Al-Islamiyah Ciledug, dilanjutkan ke Pondok Pesantren sambil sekolah di Madrasah Aliyah (MA) Daruttafsir Bogor dan MAN Kiarakuda Ciawi Tasikmalaya. Lulus Aliyah, Jazuli Abdillah langsung kuliah S1 di IAIN (sekarang UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, tanpa melalui seleksi umum. Selama kuliah tinggal di Pondok Pesantren Sirnagalih, Cileunyi Bandung. Ia juga sempat kuliah S2 di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara, sampai sekarang Jazuli masih menyelesaikan kuliah program S3-nya di Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung, konsentrasi Ilmu Kebijakan Publik.
Selain mengajar mahasiswa, Jazuli Abdillah juga menjadi instruktur dan narasumber di berbagai forum seminar, diskusi, workshop dan pelatihan-pelatihan. Dalam seminggu, minimal 3 kali ia diundang mengajar sebagai pembicara dan motivator. Sejak pensiun dari komisioner KPU Kota Tangerang, Jazuli bersama beberapa teman mendirikan lembaga konsultan dan perusahaan yang bergerak di bidang jasa research And Development. Di tengah kesibukannya menjadi staf ahli mendampingi Gubernur Banten, Ia masih menyempatkan diri menjadi aktivis sosial yang bergerak di bidang pendidikan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sering melakukan berbagai pendampingan kepada masyarakat yang membutuhkan terutama dalam pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Salah satu program yang sedang digerakkan adalah membangun budaya literasi di masyarakat, terutama mendorong kembali budaya membaca. Tahun ini saja ada 16 titik taman baca yang ia gagas, bahkan ia membangkitkan kembali kepengurusan Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kota Tangerang yang selama ini vakum. Bekerjasama dengan lembaga ICMI Education Center, ia banyak memberi beasiswa dan melakukan pendampingan terhadap guru melalui pelatihan dan traning untuk memajukan SDM pendidikan. Nah, karena kiprah dan dedikasi inilah salah satunya mengapa ia dinilai pantas menerima penghargaan pendidikan pada Hari Guru Nasional 2018 lalu.
Jazuli Abdillah; Mengapa Harus Nyaleg ?
Pada Pemilu 2019 ini, nama Jazuli tercatat sebagai salah satu calon legislatif untuk DPRD Provinsi Banten nomor urut 1 dari Partai Demokrat. Tentu, pencalonannya tidak lepas dari restu dan dorongan H. Wahidin Halim (WH) sosok yang selama ini menjadi guru politiknya.
“saat diminta maju, saya mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim… bersedia untuk membantu dan bekerjasama dengan Pak WH (Gubernur: red) dalam mensejahterakan masyarakat, karena saya memahami betul visi misi dan cita-cita beliau, terutama pada bidang pendidikan dan kesehatan. Semoga diberikan kelancaran dan keberkahan,”Ujar jazuli pada Pelitabanten.com
Jazuli Abdillah sendiri memiliki konsep yang rapih bila terpilih menjadi wakil rakyat, ini sering disampaikan setiap ada pertemuan dengan masyarakat.
“Saya tidak mau banyak janji, apalagi tugas wakil rakyat sudah jelas dalam Undang-Undang. Prinsipnya saya harus amanah dan istiqomah membela kepentingan rakyat. Lalu, saya hanya ingin melanjutkan apa yang sudah dan sedang saya lakukan dalam aktivitas selama ini, terutama membantu mempermudah akses masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja. Do’akan saja, semoga saya tidak termasuk golongan manusia yang datangnya 5 tahun sekali di saat hanya mau nyalon saja,”katanya.