Beranda Opini

Pakar Politik, Akademik dan Bisnis Berkumpul Untuk Mengupas Isu-isu Hangat Tentang Kebudayaan Berbasis Jaringan di Era Digital

Pakar Politik, Akademik dan Bisnis Berkumpul Untuk Mengupas Isu-isu Hangat Tentang Kebudayaan Berbasis Jaringan di Era Digital
Fan Weiping, deputy director of the State Administration of Radio and Television, addressed the forum.

NANNING, Pelitabanten.com – Seperti diberitakan gx.cri.cn, pada 13 September, ajang China-ASEAN Information Harbor Network-Based Cultural Development Forum digelar di Nanning, Guangxi. Dengan tema “Humanities are fused with innovation to lead the digital life”, forum ini menjajaki jalur pertukaran dalam kebudayaan berbasis jaringan antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN, menghimpun konsensus pembangunan dan menyambut berbagai peluang kerja sama.

Fan Weiping (Deputy Director-General, National Radio and Television Administration, Tiongkok), Huang Junhua (Vice Chairman, the People’s Government of Guangxi Zhuang Autonomous Region) dan Razmountry Sacankhone (Deputy Minister, Kementerian Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata, Laos) menghadiri forum tersebut dan menyampaikan pidato. Para pejabat pemerintah, eksekutif perusahaan, pakar industri serta wartawan asal Tiongkok dan negara-negara ASEAN juga hadir dalam forum tersebut. Mereka bertukar pandangan tentang beberapa pencapaian kerja sama kebudayaan berbasis jaringan Tiongkok-ASEAN, serta menjajaki konsep-konsep baru, ide-ide segar dan pemikiran baru mengenai pembangunan kebudayaan berbasis jaringan.

Baca Juga:  Menjadi Guru Produktif Selama Pandemi dengan Menulis Artikel Populer di Media Massa

Forum tersebut diarahkan oleh Cyberspace Administration, Tiongkok. The People’s Government, Guangxi Zhuang Autonomous Region menjadi tuan rumah, sedangkan Bureau of Press, Publication, Radio, Film and Television, Guangxi Zhuang Autonomous Region, the Cyberspace Administrative Bureau, Guangxi Zhuang Autonomous Region serta CRI Online menjadi panitia pelaksana. Acara ini menjadi forum tingkat tinggi pertama yang diadakan di bidang humaniora berbasis jaringan dalam beberapa tahun terakhir, dengan makna penting dan positif terhadap upaya promosi pembangunan era digital Guangxi, menjembatani transformasinya menjadi wilayah dengan jaringan dan kebudayaan yang kuat, serta meningkatkan pertukaran dan kerja sama budaya jaringan Tiongkok dan ASEAN.

Guangxi Zhuang Autonomous Region akan menangkap peluang dari gelombang perekonomian digital, berfokus pada upaya membangun pemerintahan digital, perekonomian digital, masyarakat digital dan infrastruktur digital, mempromosikan perpaduan teknologi baru secara luas, seperti internet, big data dan kecerdasan buatan serta perekonomian riil, pengelolaan pemerintahan, tata kelola masyarakat, layanan kesejahteraan masyarakat serta kerja sama yang terbuka. Guangxi akan berupaya menciptakan gerbang penting bagi lanskap digital yang baru dan Silk Road digital yang terbuka terhadap kerja sama dengan negara-negara ASEAN, guna menggerakkan perluasan pertukaran budaya berbasis jaringan Tiongkok-ASEAN serta kerja sama dan promosi pembangunan China-ASEAN Information Harbor.

Baca Juga:  Apa Kunci Sukses Program Pemerintahan Kabinet Kerja?