Beranda Opini

Pembelajaran Daring: Tantangan Atau Keuntungan Bagi Guru?

Pembelajaran Daring Tantangan Atau Keuntungan Bagi Guru
Ilustrasi. ist

Pelitabanten.com – Dewasa ini, teknologi sudah berkembang pesat, segala sesuatu yang dahulu dinilai sebagai hal yang  dapat membuang waktu, tenaga dan uang, kini dapat diatasi dengan adanya perkembangan teknologi baik secara alat maupun sistem informasi. Tentunya, perkembangan teknologi informasi akan memengaruhi segala aspek yang ada dalam kehidupan manusia baik dalam bidang social, ekonomi, budaya maupun pendidikan. Hal yang paling krusial adalah mengenai perkembangan pendidikan, dimana peran teknologi memiliki pengaruh yang signifikan.

Seiring berjalannya waktu, manusia saat ini harus mengikuti perkembangan zaman. Dalam dunia pendidikan, ada yang berkaitan dengan pencapaian belajar, yaitu pembelajaran daring atau secara online. Dimana dalam sitem pembelajaran tersebut, guru dapat memberikan materi pelajaran baik secara virtual maupun modul, kemudian dilanjutkan oleh penugasan dengan waktu yang ditentukan.

Setelah melihat fakta diatas, timbul sebuah pertanyaan, apakah sistem pembelajaran daring merupakan keuntungan bagi guru? Atau bahkan menjadi tantangan?

Merupakan sebuah keuntungan bagi guru , karena dalam pembelajaran daring ini, guru dapat meningkatkan keprofesionalitasannya melalui media belajar yang dibuat serta akan mampu membantu siswa dalam mengikuti pembelajaran, karena siswa dapat mengulang pembelajaran berkali kali tanpa membuat guru lelah. Tak hanya itu, pembelajran daring ini mampu untuk meningatkan mutupendidikan dengan memnfaatkan multimedia secara efektif dalam pembelajaran, serta kemampuan guru untuk menguasai teknologi pun bisa terasah dan tujuan pembelajaran akan mudah dicapai oleh siswa tanpa harus melakukan pem belajaran tatap muka dengan guru. Sehingga pada akhirnya, siswa memiliki waktu yang banyak untuk mengulang suatu materi yang diberikan, dan memicu peningkaan belajar pada siswa sehingga siswa di Indonesia akan mampu bersaing secara global.

Baca Juga:  Media Tengah Sekarat di Tengah Pandemi Covid-19

Namun, tidak semua menganggap bahwa pembelajaran daring ini merupakan suatu keuntungan, ada pula yang menganggap sebagai tantangan. Karena tidak semua guru mampu untuk melaksanakan pembelajaran daring ini karena masih “gaptek” atau gagap teknologi. Umumnya ini dirasakan oleh guru yang sudah terlampau lama mengajar sehingga masih mengedepankan metode pembelajaran tradisional. Sejatinya, proses belajar merupakan suatu proses perubahan sikap. Dalam pembelajaran ini, guru sulit medeteksi bagaimana respon siswa terkait materi yang diajarkan, apakah siswa mengerti atau tidak, dan siswa pun kesulitan melakukan diskusi secara online, karena hal itu tidaklah mudah apabila tidak dilakukan secara langsung. Sehingga guru sulit untuk mengetahui perkembangan siswa dalam aspek afektif dan psikomotorik. Melihat tak semua siswa mampu untuk menjangkau materi pelajaran secara cepat dan ada sebagian siswa yang berkemampuan rendah, maka guru memiliki tantangan yang cukup besar untuk membuat media belajar yang mampu menyeluruh, artinya mudah dipahami oleh kebanyakan siswa dari berbagai kemampuan belajar.

Baca Juga:  Optimisme Atas Tanda-Tanda Pemulihan Ekonomi Nasional

Tujuan belajar sendiri yaitu tak hanya menitikberatkan terhadap aspek akademik, tetapi lebih dari itu, yaitu perubahan sikap. Indonesia tak akan maju hanya dengan akademik saja, sikap dan moral adalah yang utama. Ini merupakan tantangan yang cukup berat bagi para guru. Sehingga, pembelajaran tatap muka harus tetap dilaksanakan sampai kapanpun.

Dari berbagai hal yang telah di paparkan di atas, diperlukannya kerjasama pemerintah dengan guru untuk lebih mensosialisasikan pembelajaran daring ini kepada perwakilan guru untuk kemudian disosialisasikan kembali kepada yang lain serta melakukan pelatihan pembuatan media belajar secara virtual. Tentunya, dalam hal pensosialisasian guru ini, harus dilakukan pengawasan agar guru mendapatkan informasi secara merata. Karena mau tidak mau, zaman terus berjalan dan kita tidak hanya bisa diam ditemoat, stagnan, tanpa perubahan. Selain itu, secanggih apapun teknologi, jangan sampai kita terlena sampai melupakan kewajiban utama seorang guru yaitu mendidik dan membimbing siswa agar tetap memiliki perubahan sikap yang baik.

Baca Juga:  Menyoal Pembiayaan Pendidikan Bermutu di Banten

Harapannya, upaya-upaya yang telah dipaparkan diatas mampu mengatasi problematika abad 21 ini khususnya dalam bidang pendidikan. Semoga para pendidik di Indonesia mampu bersaing secara global dan tak pernah melupakan hakikat guru yang sesungguhnya.

Pembelajaran Daring Tantangan atau Keuntungan Bagi GuruOleh: RISMA IKLIMAH

Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.