Pendidikan Anak Usia Dini
Anak merupakan anugerah yang diberikan Allah SWT. Potensi fisik dan psikis anak ini penting ditumbuhkembangkan oleh orangtua melalui pendidikan yang optimal sejak dini. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang amat mendasar dan strategis. Pentingnya pendidikan anak usia dini sudah sangat disadari oleh orang tua sehingga tidak sedikit Lembaga PAUD yang tumbuh dan berkembang di Indonesia khususnya kota Serang. Menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 halaman 6 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1, butir 14 Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Arifudin et al., 2021). Pendidikan Anak Usia Dini berada pada rentang usia 0-8 tahun.
Jumlah siswa PAUD di kota serang berdasarkan kemendikbud tahun 2019/2020 berjumlah 14.20 jiwa (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2020). Sedangkan data pokok pendidikan direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini tahun 2022 (TK, KB, TPA dan SPS dari enam kecamatan se kota Serang, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tercatat sebanyak 153.991 jiwa. Dalam pandangan DAP anak yang berada pada fase ini memiliki perkembangan fisik dan mental yang sangat pesat. Pendidikan anak usia dini merupakan sarana untuk menggali dan mengembangkan berbagai potensi anak agar dapat berkembang secara optimal (Fauzi, 2018). Perkembangan otak anak sangat pesat di usia 0 sampai 3 tahun. Hal ini senada dengan (Fauzi, 2018) yang menyatakan bahwa Otak mulai terbentuk sejak usia janin 2 minggu dan mencapai 90% tumbuh-kembang pada usia 3 tahun. Oleh karena itu untuk kebutuhan otaknya, dibutuhkan nutrisi dan protein yang tinggi agar dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal.
Kesehatan Gizi Anak Usia Dini
Gizi yang baik pada anak sekolah merupakan investasi suatu bangsa, karena di tangan generasi muda bangsa dapat melanjutkan pembangunan yang berkesinambungan. Kekurangan gizi pada siswa di sekolah akan mengakibatkan anak menjadi lemah, cepat lelah dan sakit-sakitan, sehingga anak menjadi sering absen serta mengalami kesulitan untuk mengikuti dan memahami pelajaran dengan baik (Sinaga, 2016). Dan salah satu strategi peningkatan kesehatan dan gizi anak usia dini adalah melalui pendekatan berbasis komunitas. Masyarakat perlu ikut memiliki dan terlibat dalam program peningkatan kesehatan dan gizi anak usia dini. Hal ini sangat penting agar muncul keinginan memperbaiki diri sendiri dan dengan demikian gema program dapat lebih bergaung (Syafiq, 2007). Salah satu program tersebut adalah pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMT_AS).
Program PMT-AS
Anak merupakan asset sumber daya manusia yang sangat penting guna membangun masa depan bangsa yang maju, mandiri, dan sejahtera, oleh karena itu dibutuhkan suatu program yang berkualitas yang dapat membantu anak-anak Indonesia yang cerdas dan sehat. Salah satunya adalah program PMT-AS (Hidayat, 2016). Program ini pada umumnya ada pada setiap pendidikan anak usia dini kegiatan pemberian makanan tambahan atau nama bekennya adalah PMT_AS, umumnya dilaksankaan seminggu sekali. Kegiatan PMT merupakan sebuah kegiatan memasak, menyajikan dan memakan makanan yang sehat dan bernutrisi untuk anak usia dini dilakukan oleh anak yang dibersamai orangtua secara berkelompok untuk menciptakan produk makanan yang nantinya akan dimakan bersama dengan teman lainnya setiap satu minggu satu kali. Manfaat PMT-AS memang dirasakan pengaruhnya tidak terlalu besar tapi tetap berdampak positif pada murid, sekolah, dan lingkungan. Ketahanan fisik murid yang lebih baik akan memberikan peluang menerima pelajaran lebih baik. Pengetahuan gizi tidak meningkat tetapi anak dibiasakan memilih makanan yang lebih baik saat jajan (Ira Endah Rohima, 2016). Program PMT-AS tersebut adalah melalui makanan yang bergizi dan bernutrisi tinggi yaitu jasuke lumer yang terbuat dari bahan dasar jagung.
Tanaman Jagung
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga selain itu di Amerika Serikat menjadi alternatif sumber pangan (Agromedia, 2007). Jagung, gandum dan beras, merupakan salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat terpenting di dunia. Jagung mengandung komponen nutrisi yang memiliki berbagai manfaat bagi Kesehatan, termasuk serat, vitamin, mineral dan antioksidan. Budi daya jagung di Indonesia tercatat mengalami kemajuan yang pesat. Dari segi pengolahan sangat mudah dan variative. Dimulai dari olahan yang paling sederhana seperti jagung bakar, jagung rebus atau jagung manis, olahan jagung bakar Jakarta, jagung pipil, dan jagung popcorn. Dari macam-macam olahan tersebut yang masih menjadi favorit anak adalah jagung popcorn. Mengingat tumbuh kembang anak usia dini sangat penting dan pada masa tersebut termasuk dalam periode sensitive oleh karena itu nutrisi kami para guru PAUD membuat olahan terhangat dan mulai digandrungi oleh anak-anak sampai orang dewasa.
Kandungan gizi yang terdapat dalam jagung adalah Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pericarp, berupa lapisan luar yang tipis, berfungsi mencegah embrio dari organisme pengganggu dan kehilangan air; endosperm, sebagai cadangan makanan, mencapai 75% dari bobot biji mengandung 90% pati dan 10% protein, mineral, minyak, dan lainnya. Kedudukan jagung dalam taksonomi yaitu mempunyai 10 khromosom di dalam sel-sel reproduktif (haploid), 20 khromosom di dalam sel-sel somatik (diploid) dan 30 khromosom di dalam sel-sel endosperm (triploid). Secara umum semua tipe tanaman jagung mempunyai 10 pasang khromosom (Muhadjir, 2018). Melihat kandungan yang terdapat dalam jagung, berbagai macam olahan yang terbuat dari jagung diantaranya adalah jagung rebus, jagung bakar, jagung pop corn, dan jagung susu keju yang disingkat menjadi jasuke.
Jasuke
Beberapa penelitian dilakukan terkait dengan jagung susu keju atau jasuke. Diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh (Yanti et al., 2022) dengan melakukan kegiatan pemberian edukasi dan jagung susu keju (JASUKE) untuk mencegah anemia pada remaja putri dan hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa makanan jasuke (jagung susu keju) dapat mencegah animea pada remaja putri. Sedangkan (Nagalith et al., 2021). Melakukan penelitiannya terkait dengan kemasan yang digunakan untuk jasuke. Tujuan dari penelitiannya adalah untuk menemukan desain kemasan produk jagung susu keju agar dapat sesuai dengan minat konsumen sehingga dapat bersaing dengan merek jagung susu keju lain di pasar yang lebih luas serta memiliki desain label yang sesuai. Yaitu desain makanan kemasan secara khusus pada elemen desain (top, body, alas, volume, material, logo, warna, gambar),
Produk Pengembangan
Produk yang dikembangkan dari jasuke adalah jasuke lumer. Yaitu jagung susu keju lumer yang disingkat menjadi “jasuke lumer” yang dibuat khusus dengan bahan dasar jagung manis yang sudah di kukus, kemudian tambahan susu, keju dan larutan tepung maizena diberikan toping keju dan di kemas cantik agar diminati dan disukai oleh anak-anak. Produk jasuke (jagung, susu dan keju), selain produk ini mengenyangkan dan bernutrisi tinggi, jasuke juga merupakan produk makanan yang mudah dalam memproduksinya. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan inovasi pada produk jasuke ini dengan pengembangan produk yang lebih menarik dalam tampilan dan juga rasa yang lebih enak dengan nama produk jasuke lumpur.
Jasuke lumpur atau di sebut dengan jagung susu keju yang diberi tambahan larutan tepung maizena merupakan makanan yang terbuat dari bahan jagung. salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat terpenting di dunia. makanan yang bernutrisi tinggi, memiliki bermanfaat bagi Kesehatan, termasuk serat, vitamin, mineral dan antioksidan. Jasuke lumpur merupakan jenis makanan hasil karya anak negeri yang kreatif dan berinovasi. Tujuan penulisan ini adalah untuk menghasilkan produk makanan sehat untuk anak usia dini. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode research and development dengan pengembangan model Dick & Carry. dengan tahapan pengembangan yaitu: Tahap Studi Pendahuluan, Tahap Pengembangan Model, dan Tahap Ujicoba serta Revisi Produk.
Bagaimana Pembuatan Jasuke Lumpur
Bahan yang dipersiapkan dalam pembuatan jasuke lumpur adalah 3 buah jagung manis yang sudah diserut dan dikukus hingga matang. 2 sachet susu kental manis dan tambahkan 2 sdm gula putih, 450 ml susu cair full cream, 55 gr keju parut dan 2 sdm tepung maizena. Adapun proses pembuatannya adalah siapkan 3anic kemudian masukkan susu cair, susu kental manis, nyalakan api, aduk-aduk hingga mendidih lalu masukkan larutan maizena, masukkan jagung diaduk perlahan
Testimoni tentang jasuke lumpur di tingkat PAUD
Berdasarkan hasil terstimoni dengan anak-anak PAUD di kota Serang, menyatakan dan mengungkapkan rasa suka nya terhadap jasuke lumer. Berikut salah satu pernyataannya:
“saya suka kue jagung susu keju lumpur atau jasuke, kue nya enak” “biasanya aku tidak suka makan kue yang manis, tapi aku suka kue ini” “kata mama kue ini mengandung vitamin, jadi aku suka”
“aku pernah makan kue seperti ini, tapi beda. Jasuke lumer lebih lembut dan lebih enak.
Dari hasil uji coba produk terhadap konsumen menunjukkan bahwa jasuke lumpur lebih diminati oleh anak- anak karena kue tersebut lebih lembut, dan hampir 90% mereka menyukainya. Dan menyarankan untuk memberi toping yang lebih varian lagi agar anak-anak semakin menyukai rasa dan juga perhatikan kemasan supaya aman bagi anak usia dini.
Referensi:
Agromedia, R. (2007). Budi Daya Jagung Hibrida. AgroMedia.
Arifudin, O., Hasbi, I., Setiawati, E., Lestariningrum, A., Suyatno, A., Puspita, Y., Nugroho Catur Saputro, A., Ma, M., Harianti, R., Ahmad Hardoyo Sidik, N., & Rismawati, N. (2021). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Fauzi, F. (2018). Hakikat Pendidikan bagi Anak Usia Dini. INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, 15(3), 386–402.
Hidayat, S. (2016). Membangun Sumber Daya Manusia yang Telaahan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga. Orasi Ilmiah. Fakultas Pertanian Bogor., 18(1), 17–26.
Ira Endah Rohima. (2016). Kajian Program Makanan Tambahan Untuk Anak Sekolah (Pmt-As) Di Bandung. Infomatek, 18, 17–26.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020). Angka Partisipasi Kasar.
Muhadjir, F. (2018). Karakteristik Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor, 13, 33–48.
Nagalith, R. A., Studi, P., Industri, T., & Kemasan, C. (2021). Pengembangan desain kemasan pada produk kudapan jagung susu keju berbasis kansei engineering laporan skripsi.
Sinaga, T. (2016). Gizi anak sekolah. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Syafiq, A. (2007). Tinjauan atas kesehatan dan gizi anak usia dini. Makalah Pada Diskusi Peningkatan Kesehatan Dan Gizi Anak Usia Dini, 1–7.
Yanti, F. D., Olii, N., Tompunuh, M. M., Z, S. N., Abdul, N. A., & Luawo, H. P. (2022). MENCEGAH ANEMIA PADA REMAJA PUTRI. 6(2), 1–3.
Penulis: Nuryati (Mahasiswi Doktor Pendidikan UNTIRTA Serang).