Oleh:
Dwi Handayani Safitri,
Dara Nabilah,
En’ia Hartati Berutu
(Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Universitas Djuanda Bogor)
BOGOR, Pelitabanten.com– Kuliah Kerja Nyata merupakan proses pembelajaran mahasiswa melalui berbagai kegiatan langsung ditengah-tengah masyarakat, dan mahasiswa berupaya untuk menjadi bagian dari masyarakat serta secara aktif dan kreatif terlibat dalam dinamika yang terjadi di masyarakatStatus gizi merupakan salah satu dari indikator keberhasilan dalam pembangunan kesehatan di Indonesia (Nugrahaeni, 2018) Pengetahuan yang kurang sehingga dapat merugikan kesehatan, pengetahuan ibu mengenai pemenuhan gizi seimbang bagi balita merupakan hal sangat penting.
Pengetahuan tersebut mampu mengarahkan ibu untuk melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita dengan menyediakan makanan seimbang yang sesuai dengan kebutuhan gizi pada balita tersebut.adanya pemenuhan gizi yang seimbang tersebut akan tercipta status gizi yang normal bagi balita dan angka balita kurang gizi akan menurun.
Mahasiswa program studi Teknologi Pagan dan Gizi Universitas Djuanda yang tergabung dalam kelompok 5 melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Tamansari. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan ke desa dan memberikan informasi berupa “Penyuluhan Gizi Seimbang untuk Balita Melalui Kader Posyandu di Desa Tamansari Kabupaten Bogor”.
Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya pemahaman gizi seimbang. Melalui kegiatan ini diharapkan bertambahnya pengetahuan dan pemahaman ibu akan gizi seimbang, lebih adalah.
- Mengonsumsi makanan beragam tidak hanya satu macam saja namun harus bervariasi seperti sayuran, ikan, daging, buah-buahan, karena dengan mengonsumsi makanan yang beragam tentuya kandungan gizi yang ada didalamnya mampu memenuhi kebutuhan gizi yang di butuhkan oleh tubuh kita. Mengonsumsi makanan beragam juga harus memperhatikan porsi sehingga tidak terlalu berlebih.
- Membiasakan perilaku hidup bersih. Kebersihan dan sanitasi hygiene dalam pengolahan makanan harus diperhatikan guna mengindari terjadinya kontaminasi yang menimbulkan penyakit saat mengonsumsi pangan.
- Melakukan aktivitas fisik untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi utamanya sumber energi dalam tubuh.
- Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal dengan cara olah raga dan memperhatikan porsi pangan.
Saat penyuluhan kami juga menjelaskan Pengelompokan gizi seimbang ini akan mempengaruhi jumlah porsi yang dianjurkan di setiap kelompok usia. Anjuran Jumlah Porsi Menurut Kecukupan Energi untuk kecukupan gizi berdasarkan kelompok usia.
Kami pun memberikan poster tumpeng gizi seimbang kepada 11 kader posyandu yang diwakili oleh kades. (*)