Beranda Opini

Produktif Saat Pandemi, Membuat Bonsai Kelapa

Produktif Saat Pandemi, Membuat Bonsai Kelapa
Bonsai Kelapa (Ist)

Pelitabanten.com bonsai mungkin tidak asing lagi bagi kita. Apasih itu bonsai? Ya, bonsai adalah sebuah teknik untuk mengkerdilkan tanaman dengan metode tertentu.

Bonsai sudah lama dikenal oleh masyarakat dan digemari terutama oleh para pecinta tanaman hias. Banyak yang membuat atau membudiyakannya sebagai pajangan dan tak jarang pula yang menjadikannya sebagai .

Banyak sekali ragam tanaman yang bisa dibuat menjadi bonsai. Dari banyaknya jenis tanaman bonsai, kali ini saya akan berbagi informasi tentang cara membuat bonsai kelapa yang bisa kita lakukan dirumah.

Pertama kita harus memilih atau menentukan jenis pohon kelapanya terlebih dahulu. Umumnya yang biasa dijadikan bonsai adalah jenis kelapa gading merah, kelapa gading dan lain-lain.

Memilih Bibit Kelapa Yang Baik

Setelah menentukan jenis kelapa yang akan dijadikan bonsai, selanjutnya yaitu memilih bibit kelapa yang bagus agar hasil didapatkan sesuai yang diharapkan.

Bibit yang bagus adalah kelapa yang sudah tua, karena akan lebih cepat akan lebih cepat tumbuh tunas dan kita tidak perlu menunggu terlalu lama.

Baca Juga:  7 Tips Kelola Keuangan Bagi Yang Penghasilan Bulanannya Berkurang Akibat Terdampak COVID-19

Akan lebih baik jika kelapa diambil langsung dari pohonnya. Selain untuk mendapatkan kelapa yang tidak cacat, kelapa yang sudah jatuh ke tanah biasanya rapuh.

Pilih kelapa yang mempuyai batok tidak terlalu besar, dan mempunya akar yang banyak serta kuat.

Menumbuhkan Tunas Kelapa

Agar tunas kelapa cepat tumbuh, tempatkan kelapa pada tanah yang lembab atau bisa diberi air secara rutin jika tidak terdapat tanah yang lembab.

Diamkan selama dua sampai tiga minggu sampai tunas kelapa tumbuh. Jika tunas kelapa sudah tumbuh kurang lebih sekitar 5 cm, kupas sabut kelapa yang menempel pada batok sampai bersih dan hanya menyisakan tunas dan akar.

Setelah semua sabut sudah dikupas, bersihkan sabut-sabut halus yang masih tersisa. Haluskan permukaan batok menggunakan amplas agar tampilannya lebih menarik.

Media Tanam Kelapa

Langkah selanjutnya yaitu mempersiapkan tanam. Siapkan pot atau wadah, sesuaikan ukuran pot dengan ukuran kelapa.

Baca Juga:  Tantangan Pendidikan Nasional Pasca Industri 4.0

Isi pot dengan tanah, , dan juga air.
Posisi peletakan akan mempengaruhi bentuk dari tanaman nantinya, letakan kelapa dengan posisi miring.

Bungkus tunas dengan menggunakan plastik atau botol air mineral yang telah dipotong, fungsinya untuk mempercepat pertumbuhan tunas.

Membentuk Bonsai Kelapa

Bagian ini merupakan bagian yang cukup penting. Setelah tunas tumbuh sekitar 15 sampai 20 cm, lakukan penyayatan pada bagian tunas yang paling bawah. Lakukan dengan hati-hati jangan sampai terkena tunas yang masih muda, karena akan menyebabkan tunas membusuk.

Lakukan penyayatan 3 kali dalam sehari atau bisa lebih, buang bagian yang tidak diinginkan.
Selain itu, anda juga bisa menggunakan kawat untuk membentuk batang bonsai dengan cara melilitkannya.

Merawat Bonsai Kelapa

Setelah tahap pembuatan tanaman bonsai kelapa di atas, langkah seterusnya adalah merawat bonsai.

Untuk merawatnya tidak terlalu sulit, banya saja diperlukan kesabaran. Anda cukup menyiraminya secara rutin satu atau dua kali dalam sehari. Penyiraman bisa dilakukan pagi dan sore, siram secukupnya karena jika terlalu banyak air yang menggenang akan berdampak pada pembusukan dan jika terus menerus kemungkinan bonsai akan mati.

Baca Juga:  Akademisi UNMA: Ada Tiga Syarat Negara Tidak Bubar

Selain menyiraminya dengan rutin, harus pula diberi pupuk agar kesehatan tanaman tetap terjaga. Pemberian pupuk bisa dilakukan 15 hari sekali, bisa menggunakan pupuk kandang, selain alami juga menghemat pengeluaran.

Periksa bonsai sekali dalam seminggu, dikhawatirkan ada hama yang menempel dan akan merusak tanaman bonsai.

Demikian ulasan mengenai bagaimana cara membuat bonsai kelapa serta menghasilkan tunas agar tumbuh lebih cepat. Anda bisa mencobanya sendiri di , jangan jadikan kegiatan di rumah aja sebagai hambatan untuk tetap di saat Pendemi Covid-19. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.

Oleh. Saiful Imam Maulana (Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Sains )