Pelitabanten.com – Berapa besar pengeluaran yang Anda untuk merayakan selebrasi pergantian tahun 2020 kemarin? Apakah Anda memutuskan untuk berlibur dan menguras isi tabungan?
Aset lancar yang terdiri dari tabungan, kas, maupun setara kas memiliki nilai ideal yang harus disesuaikan dengan nilai kekayaan bersih.
Ketika aset lancar Anda terlalu besar, tandanya Anda kurang berinvestasi untuk kepentingan masa depan. Sementara itu, jika terlalu sedikit, maka upaya pemenuhan kebutuhan sehari-hari tentunya terganggu, jika dibiarkan Anda pun bisa mengalami penurunan standar hidup.
Jumlah aset lancar yang sedikit disebabkan oleh banyak hal, beberapa di antaranya karena tingginya kewajiban seseorang membayar utang, pengeluaran yang terlalu besar, atau karena terlalu agresif dalam berinvestasi.
Lantas bagaimana cara mengetahui apakah nilai tabungan Anda saat ini sudah ideal atau malah sebaliknya? Berikut ini tips yang bisa Anda lakukan berdasarkan rekomendasi Lifepal.co.id.
Cari tahu besaran kekayaan bersih Anda terlebih dulu
Sebelum mengetahui sehat atau tidaknya nilai tabungan Anda, ketahuilah besaran nilai kekayaan bersih Anda dengan membuat neraca.
Bukan hanya perusahaan yang membutuhkan neraca keuangan, Anda pun butuh. Neraca adalah bagian penting dalam laporan keuangan yang memuat informasi soal aset dan kewajiban (utang) Anda.
Setelah Anda mengetahui jumlah total aset dan utang Anda, maka langkah selanjutnya untuk mengetahui nilai kekayaan bersih adalah dengan mencari hasil selisih antara total aset dan utang Anda.
Dalam contoh neraca keuangan di atas, nilai kekayaan bersih yang tertera adalah Rp 1,94 miliar.
Rasio aset lancar ideal adalah 15% hingga 20% dari kekayaan bersih
Jika seseorang dengan neraca keuangan di atas memiliki nilai kekayaan bersih sebesar Rp 1,94 miliar maka aset lancar yang ideal adalah, 15-20% dari Rp 1,94 miliar. Yaitu berkisar antara Rp 291,5 juta hingga Rp 388,6 juta.
Besaran aset lancar juga akan sangat bergantung pada kebutuhan dana darurat seseorang dan jumlah tanggungan. Dengan memiliki aset lancar setara 15-20% kekayaan bersih, orang yang bersangkutan tentu memiliki dana darurat yang minimal setara dengan 6 kali pengeluaran bulanan.
Apa yang harus dilakukan jika aset lancar di bawah 15%?
Ketika tabungan tanpa disadari terpakai dalam jumlah besar untuk kegiatan akhir tahun, maka tugas yang menjadi prioritas utama adalah memulihkan jumlahnya hingga menjadi ideal kembali. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mempercepat pemulihan aset lancar tersebut adalah:
1. Buat target untuk memulihkan nilai aset lancar Anda
Setiap tujuan keuangan harus disertai dengan jangka waktu karena tanpa jangka waktu, mustahil bagi Anda untuk menentukan kemana Anda harus menempatkan dana Anda.
Buatlah skema kapan Anda ingin melihat jumlah tabungan Anda mencapai nilai ideal. Apakah dalam satu tahun, satu setengah tahun, atau kurang dari setahun?
2. Investasikan sisa dana di tabungan
Ketika target pemulihan aset lancar Anda berada dalam rentang waktu satu tahun atau kurang dari setahun, maka ambil dana tersebut maksimal 50% dari persediaan total untuk diinvestasikan ke instrumen rendah risiko.
Ketika Anda hanya menyimpannya di tabungan, maka pertumbuhan dana tersebut akan sangatlah lambat. Alhasil, rencana Anda untuk memulihkan nilai rasio aset lancar Anda menjadi semakin lama.
Pilihlah instrumen investasi rendah risiko yang memiliki fluktuasi nilai stabil, bisa ditop up kapan saja, serta memiliki imbal hasil yang mengalahkan deposito. Instrumen itu bisa berupa reksa dana pasar uang dan juga pendapatan tetap.
3. Sisihkan secara rutin dana Anda minimal 10% dari penghasilan per bulan
Jangan hanya melakukan lump sum dengan menggunakan sisa dana di tabungan untuk memulihkan aset lancar. Lakukan pula investasi berkala setiap bulan dengan menyisihkan minimal 10% dari total penghasilan per bulan Anda.
Gunakan kalkulator waktu menabung yang ada di situs Lifepal untuk memudahkan proses investasi Anda.
4. Jaga pengeluaran Anda saat proses ini berlangsung
Ketika proses pemulihan aset lancar ini berlangsung, jaga baik-baik pengeluaran Anda. Fokuslah pada pengeluaran yang bersifat kebutuhan dan kewajiban terlebih dulu.
Bila masih ada dana tersisa, Anda pun bisa mengalokasikannya ke hal-hal yang bersifat hiburan atau gaya hidup.
Itulah hal-hal yang harus Anda ketahui seputar aset lancar dan cara untuk memulihkannya. Makin besar kekayaan bersih, maka makin besar pula aset lancar yang harus disediakan. Karena beberapa aset dalam kelas tertentu juga akan dikenakan pajak.
Riset ini dibuat oleh Aulia Akbar CFP®, Financial Educator dan Periset Lifepal