Beranda Opini

Trik Mudah Stek Batang Untuk Pemula

Trik Mudah Stek Batang Untuk Pemula
Ilustrasi. (Ist/dok)

Pelitabanten.com – Stek merupakan salah satu jenis teknik perbanyakan atau penggandaan tanaman dengan cara memotong atau memisahkan bagian tumbuhan untuk menghasilkan idividu baru atau bisa juga disebut dengan pembiakan secara vegetatif. Penyetekan bertujuan untuk mengoptimalkan pembentukan sistem bagian atas tanaman.

Alasan stek itu digunakan sebagai teknik perbanyakan tanaman adalah.

  • Penyediaan tanaman lebih cepat. Karena pada umumnya tanaman akan lebih cepat mencapai masa dewasa sehingga lebih cepat berbunga dan berbuah.
  • Bebrapa jenis tanaman hortikultura sulit diperbanyak dengan teknik vegetatif lainnya seperti cangkok, sambungan, dan tempelan. Namun dapat di perbanyak dengan teknik penyetekan ini.

Pada umumnya Stek batang dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Stek lunak, merupakan stek yang dibuat dari cabang yang masih muda.
  • Stek setengah lunak, merupakan stek yang digunakan dari cabang atau batang pohon yang tidak mengalami proses pertumbuhan lagi dan sedang mengalami proses menuju tua. Biasanya, usianya tidak lebih dari setahun.
  • Strek keras, merupakan stek yang dibuat dari batang yang sudah sangat keras dan biasanya sudah mencapai umur setahun.
Baca Juga:  7 Hal Yang Dapat Menyebabkan Cacat Pada Bayi

Berikut ulasan mengenai bagaimna cara stek batang untuk para pemula:

Menyiapkan Bahan Stek

Langkah awal pada stek batang adalah memilih media yang akan digunakan untuk menam stek tersebut, biasanya media untuk stek berisi pasir, pupuk kopos atau tanah yang di campur denga pupuk kompos. Atau dapat pula menggunakan bubuk gergaji kayu. perbandingan antara pasir dengan pupuk kompos adalah 1:1 atau bisa juga 2:1.

Masukkan media tersebut kedalam polybag atau tempat lain, pengisian polybag tidak boleh sampai penuh sisakan 3 cm di bawah bibir polybag, berilah air sampai air tersebut keluar kembali, hal tersebut agar media tanam seluruhnya terkena air.

Pemotongan Bahan Stek

  • Stek lunak & stek setengah lunak

Untuk kedua stek ini sebaiknya potong batang pohon atau ranting dengan ukuran skitar 10-12 cm, dengan diameter 0,5 cm. kemudian buanglah daun bagian bawah dengan menyisakan beberapa helai.

  • Stek keras
Baca Juga:  Polemik Kenaikan UKT Perguruan Tinggi di Indonesia: Sudut Pandang Islami

Untuk sek keras, ptonglah dengan panjang 15-20 cm, yang perlu diingat, pemotongan pada stek keras harus di bagian bawah yang lunak, sisakan 3 helai daun saja pada bagian atas, sedangkan daun yang lebar dipotong setengah.

Penanaman Stek Tanaman

Setelah menyiapkan media tanam yang digunakan untuk media perakaran, pastikan bahwa media perakaran memiliki PH dengan kisaran 5 hingga 7, hal ini sangat baik dalam pertumbuhan akar.

Setelah itu anda baru bisa menanamnya dengan langkah sebagai berikut:

  1. Perhatikan sudut tanaman pada media tananaman yang sudah anda siapkan sebelumnya, sudut haruslah 45 derajat, pastikan anda menanam dengan posisi miring.
  2. Untuk memasukkan stek ke dalam lubang media tanam, anda bisa memasukkan 2 sampai 3 bibit tanaman stek yang siap tanam.
  3. Berikan jarak pada setiap tanaman stek sekitar 5 hingga 10 cm.
  4. Stelah menanam, pastikan media tanam selalu dalam keadaan lembab agar mempercepat pertumbuhan akar, untuk itu anda harsu menyiramnya setiap hari secara rutin, akan tetapi tidak boleh terlalu berlebihan dalam pemberian air karena akan mengganggu sistem perakarannya.
  5. Jika dirasa tanaman yang anda tanam adalah tanaman buah yang dapat tumbuh besar seperti Rambutan, Mangga dan sebagainya, anda harus melakukan pemindahan.
  6. Untuk melakuakan pemindahan anda harus menyiapkan lahan yang lebih luas seperti pekarangan, perkebunan, atau media lain seperti pot yang berukuran besar.
Baca Juga:  Resepsi dan Resistensi dalam Seni Arsitektur Islam (bag. 1)

Nah, itulah beberapa tahap dalam menyetek tanaman, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagin yang ingin belajar tentang teknik perbanyakan tanaman dengan metode stek, selamat mencoba.

KhaeruroziqinPenulis: Khaeruroziqin
(Mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas Sains, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten)