KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Setahun sudah Pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) melanda negeri Indonesia, Kota Tangerang termasuk dalam wilayah penyebaran virus asal Wuhan China tersebut.
Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dihentikan berganti dengan pembelajaran jarak jauh (online).
Hal tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 lebih meluas lagi Karna pelajar merupakan penerus bangsa ini.
Dikabarkan, proses belajar secara tatap muka direncanakan akan dimulai pada bulan Juli mendatang.
Dan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang mengaku sudah siap jika belajar tatap muka sudah diberikan izin oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Kepala Dinas Jamaludin mengatakan, saat ini pihaknya hanya tinggal menunggu instruksi dari Kementerian dan juga Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, jika sudah ada keputusan maka Kota Tangerang siap menggelar belajar tatap muka kembali.
“Saat ini kita masih menunggu keputusan, tetapi kita sudah mendapat lampu hijau dari Kementerian untuk gelar belajar tatap muka pada Juli mendatang,”ujarnya saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (4/3/2021).
Jamal juga menyampaikan, Pemerintah daerah kota Tangerang saat ini masih mengkaji aturan belajar tatap muka kalau memang sudah ada keputusan pasti, barulah belajar tatap muka dimulai dan para siswa dan siswi kembali belajar di sekolah dengan aturan protokol kesehatan yang ketat.
“Prinsipnya, kita akan siap membuka belajar tatap muka. Karena kita juga sudah melakukan persiapan sejak beberapa waktu lalu, jadi tidak terlalu sulit jika belajar tatap muka,”ungkapnya.
Ia menjelaskan, guru yang ada di Kota Tangerang sudah menerima vaksin, ada sebanyak 1000 guru baik guru sekolah swasta maupun guru sekolah negeri sudah menerima vaksin tahap pertama.
Jamal mengklaim, setengahnya dari sejumlah guru yang ada di Kota Tangerang sudah vaksin, dan secara bertahap di tahap pertama juga masih berjalan.
Pemberian vaksin kepada guru ini, kata Dia sebagai bentuk pencegahan dan antisipasi adanya penyebaran Covid-19, karena guru termasuk penerima vaksin prioritas.
Ketika ditanya mengenai apakah siswa juga akan menerima vaksin atau tidak, Jamal belum mengetahui bagaimana aturannya. Karena, yang mempunyai aturan memberikan vaksin adalah dinas kesehatan.
“Kalau untuk siswa saya belum tahu, lebih jelas bisa konfirmasi kepada dinkes. Kalau sekarang yang ada untuk guru dulu, jika nanti ada untuk siswa maka kita akan lakukan sosialisasi kepada seluruh orang tua siswa,” pungkasnya.