Beranda News

BEM STISIP Banten Raya Gelar Dialog Publik, Krisis Demokrasi Pada Pilpres 2024

BEM STISIP Banten Raya gelar dialog publik bahas krisis demokrasi, pada Rabu (20/12/2023).
BEM STISIP Banten Raya gelar dialog publik bahas krisis demokrasi, pada Rabu (20/12/2023).

PANDEGLANG, Pelitabanten.com– Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STISIP Raya menggelar bahas peran mahasiswa dalam mengkaji krisis demokrasi pada Pilpres Tahun 2024. Hadir pemateri sekaligus pemerhati pemerintahan, Dr (c) Deni Permana, S.Sos., M.Si, pada Rabu (20/12/).

Deni Permana, mengkaji tentang pentingnya peran mahasiswa sebagai agent of change untuk terlibat serta dalam subyek demokrasi. Sebab peran muda sangat dibutuhkan untuk mengawal demokrasi berjalan dengan baik.

“Hari ini, kita dipertontonkan dengan etika yang kurang pas dalam tatanan berbangsa dan bernegara, perhatian mahasiswa sangat penting dibutuhkan dalam mengkaji permasalahan demokrasi. Sebab, cita-cita reformasi adalah mengawal agar demokrasi berjalan dengan baik. Hadirnya reformasi birokrasi mewujudkan langkah-langkah strategis pemerintah seperti amandemen UUD 1945, menerbitkan sejumlah Undang-Undang politik, mengubah sistem umum, membuat pola desentralisasi dan otonomi daerah serta menjamin kebebasan pers adalah upaya-upaya mereformasi hak-hak politik dan lembaga demokrasi . Dalam sisi penguatan , pemerintah mendirikan sejumlah institusi-institusi baru seperti Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial dan Komisi Pemberantasan Korupsi,” terangnya.

Baca Juga:  Gubernur WH Promosikan Wisata Banten kepada Para Walikota

Ahmad Firlana Renaldi, Wakil Presiden Mahasiswa BEM STISIP Banten Raya menerangkan bahwa hadirnya dialog publik ini membangun nilai-nilai dan gagasan para mahasiswa dalam mengkaji permasalahan bangsa dan negara.

“Mahasiswa harus berperan aktif dalam demokrasi dan mengawal demokrasi. Adanya dialog publik ini mahasiswa tidak hanya bisa berteori tetapi juga bisa melaksanakannya. Selain itu juga peran mahasiswa dalam berdemokrasi sangat penting dilakukan agar mampu mensosialisasikan apa itu berdemokrasi dan bagaimana kita membuat membuat demokrasi yang serta tidak mencederai demokrasi dengan tindakan money politik”, pungkasnya (MIR)