Beranda News

Dindik Kota Tangerang Maksimalkan Program Sekolah Inklusi Tingkat SD hingga SMP

Dindik Kota Tangerang Maksimalkan Program Sekolah Inklusi Tingkat SD hingga SMP
Jamaluddin, Kadisdik Kota Tangerang. Foto Prlitabanten.com (*/Ist)

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Diketahui saat ini, di Kota Tangerang terdapat sebanyak 53 tingkat Sekolah Dasar (SD) inklusi dan 13  tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) inklusi.

Jamaluddin, Kepala Dinas Pendidikan kota Tangerang mengatakan Pemkot akan semakin memaksimalkan program-program pendidikan yang ada.

Salah satunya, program sekolah inklusi yang memberikan kesempatan anak berkebutuhan khusus untuk bersekolah bersama dengan anak-anak lainnya tanpa diskriminasi.

“Hari ini juga, kami mendapat kunjungan dari USAID ERAT untuk melihat bagaimana pendidikan inklusi di Kota Tangerang. Mereka, sangat mengapresiasi program yang dijalankan. Tadi, siswa di sini juga secara acak diajak untuk melakukan percakapan dengan menggunakan Bahasa Inggris dan alhamdulillah mereka cukup baik,” ungkapnya, Selasa (31/10/2023).

Program selanjutnya yang akan lebih dimaksimalkan oleh Pemkot Tangerang, kata Jamal, dengan penggunaan bahasa Inggris di tingkat SD dan juga ITE di tingkat SMP. Sehingga, ketika anak lulus dari SD diharapkan sudah mahir berbahasa Inggris.

Baca Juga:  Workshop Nasional, UPZ Diharap Jadi Pengaman Sosial Ekonomi Umat

“Nanti, dari kelas 1 hingga kelas 3 akan diajarkan penguasaan kosa-kata. Jadi, bagaimana murid memiliki kosa-kata yang sangat banyak. Sehingga, ketika lulus sudah mahir berbahasa Inggris dan dapat dimanfaatkan untuk penunjang memahami ITE di tingkat SMP,” lanjutnya.

Diharapkan, masyarakat Kota Tangerang khususnya para orang tua dan juga murid dapat mendukung dan turut memaksimalkan program yang ada. Sehingga, seluruh anak di Kota Tangerang dapat belajar tanpa adanya diskriminasi.

“Semua anak di Kota Tangerang berhak mendapatkan pendidikan tanpa diskriminasi. Mudah-mudahan, harapan kita semua dengan berbagai macam program pendidikan ini dapat mencetak generasi Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.