SERANG, Pelitabanten.com – Menyikapi persoalan pendidikan yang berkembang akhir-akhir ini, sebagai seorang anak yang dilahirkan dari keluarga guru, Gubernur Banten Wahidin Halim memberikan arahan kepada Kepala Sekolah tingkat SMA dan SMK se-Banten di Aula Bappeda, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Serang, Senin (19/06/2017)
Dalam arahan tersebut Gubernur menyampaikan beberapa poin penting terkait pendidikan di Banten. Berikut ini poin-poin penting yang disampaikan Gubernur Wahidin Halim, sebagaimana komitmennya pada pendidikan;
(1) Guru itu tugas mulia, profesi kebanggaan bagi kita keluarga dan masyarakat. Sebagai kepala sekolah, kita harus memberikan contoh disaat susah dan senang dan sampai sekarang saya tetap hormat terhadap guru.
(2) Saya keluarga guru, bapak dan ibu saya guru. Dan anak seorang guru sekarang jadi Gubernur Banten. Saya pernah berjanji, jika suatu saat jika saya menjadi pemimpin, saya berkomitmen membangun pendidikan. Jangan harap banten akan maju dan berkembang tanpa pendidikan.
(3) Saya juga berkomitmen, bukan hanya membangun sekolah tetapi mensejahterakan para gurunya, memberikan pelayanan pendidikan kepada rakyat. Menjadikan guru yang memiliki karakter, tidak mencari kekayaan tapi mencari kecukupan.
(4) Saat jadi walikota tangerang saya bangun 200 sekolah dari SD sampai SMA lengkap dengan sarana dan prasarana.
(5) Dulu saya pernah dimarahi waktu SD lantaran tidak ada WC, saya pernah buang air kecil di sebelah kepala sekolah, saya dimarahi.Dari situ saya berjanji jika saya jadi pemimpin saya akan bangun kamar mandi khusus buat guru dan kepala sekolah.
(6) Guru dulu galak main timpuk aja pakai penghapus, main pukul pake penggaris, sekarang malah dipukul langsung lapor aja ke polisi.
(7) Saya masih melihat ada sekolah bahkan SMK masih menumpang di SD, saya bilang ke Kadisnya bangun tahun ini, atau siapkan tanahnya, anggarkan ke Kepala UPT atau K Mereka harus tahu mana daerah-daerah yang masih belum ada sekolah atau yang rusak. Dua atau tiga tahun ini saya punya komitmen mendirikan sarana dan prasarana pendidikan yang baik. Kasihan guru sekolah mengajar dengan kondisi atap bocor, nanti akan saya bangun konsep sekolah bertingkat, tangguh dan halamanya bagus, sarananya lengkap. Saya berprinsip, saya akan buat gedung yang baru, yang tingkat biar keren.
(8) Jangan ada lagi sekolah ambruk, sekolah rusak, ciptakan suasana belajar, suasana kerja yang baik. Saya tidak mau mendengar lagi BOS terlambat, apapun alasannya dahulukan buat mereka, jangan sampai ditunda, harus tepat waktu. Kalau ada siapapun yang menyakiti guru, berhadapan dengan saya.
(9) Saya yakin bisa. Saya sudah hitung, nanti dananya tidak hanya dari Provinsi tapi dari Pusat juga.
(10) Guru Non PNS harus disesuaikan dengan kompetensinya, ini perlu diseleksi. Saya berminat untuk mensejahterakan guru Non PNS.
(11) Saya ingatkan jangan memungut biaya kepada siswa yang tidak mampu, karena ketidakmampuan, dia terus kita tidak berikan hak kepada mereka. Jangan!
(12) Penerimaan siswa baru kedepan jangan sampai lagi begini. Stafnya harus siap, konsultannya juga harus siap. Kedepan tidak ada alasan lagi, kita harus pro aktif, karena menangani sekolah tidak gampang.
(13) Kedepan UN harus ditingkatkan, prestasi belajar jangan kalah pada saat dikelola oleh kabupaten atau kota, dikelola provinsi harus lebih baik.