LEBAK, Pelitabanten.com – Dalam rangka meningkatkan potensi siswa di bidang kepramukaan, Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Manahijussadat menyelenggarakan lomba Galang Tegak Scout Competition (GGS-C) Ke-4 tingkat SMP/Mts dan SMA/MA Khusus Putra di Lapangan Ponpes Manahijussadat Kampung Serdang Desa Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak-Banten, Sabtu (16/2/2019).
Lomba pramuka yang diikuti 830 peserta ini dihadiri Pimpinan Pondok Drs KH Sulaiman Effendi, M.Pd.I, Wakil Bupati yang juga Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Lebak Kak H. Ade Sumardi, Direktur Tarbiyatul Mu’alimin al Islamiyah (TMI) Hasan Asyari, S.Pd.I, M.pd, Wakil Ketua Bina Muda Kwarcab Lebak Kak Juanda dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya yang dilangsungkan di Aula Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) Ade Sumardi mengapresiasi kegiatan GGS-C ke-4 yang digelar di Ponpes Manahijussadat. Dia mengaku bangga dan senang banyaknya peserta yang hadir mengikuti kegiatan lomba pramuka.
“Generasi muda yang ada sekarang, insya Allah kualitasnya lebih baik,” puji Ade dihadapan peserta.
Di sela sambutannya Wakil Bupati mengatakan, negeri ini adalah milik generasi muda. Oleh karena itu generasi yang akan memimpin negeri ini adalah generasi yang siap pakai yaitu generasi yang mempersiapkan dirinya dengan ilmu.
“Ilmu bisa diperoleh di lembaga pendidikan, seperti sekolah atau pesantren dan selalu dekat dengan Kiai dan guru,” katanya disambut tepuk tangan peserta.
Ketua Kwarcab Lebak ini menyebutkan dua hal yang harus dimiliki generasi muda yaitu ilmu sosial dan Negara serta ilmu tentang nilai-nilai agama. Kedua ilmu ini diajarkan dalam pramuka. Selain itu, lanjut Ade, pramuka menyatakan dirinya sebagai manusia pancasila yang mengakui adanya Tuhan dan Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
“Pramuka adalah satu-satunya organisasi yang menyatakan dirinya manusia pancasila,”tegasnya.
Ade menjelaskan pancasila merupakan idiologi Negara yang berperan sebagai penyatu ribuan pulau, ratusan bahasa dan suku bangsa. Perlu diketahui seandainya ada idiologi lain menggantikan pancasila secara otomatis tidak aka nada Republik Indonesia.
Wakil Bupati mengingatkan ada pihak lain yang ingin megobok-ngobok rebuplik ini. Sebab Republik ini terbesar di dunia dan terbesar muslimnya.
“Karena itu pihak lain tidak ikhlas republik ini bersatu, republik ini maju,” ucapnya.
Sementara itu Ade mengingatkan bahwa pada tahun 2020-2030 generasi muda akan mendapatkan bonus demografi. Yaitu di mana sebuah Negara dengan jumlah penduduk atau generasi produktif lebih banyak ketimbang usia tidak produktif.
“Cara untuk mendapatkan bonus demografi yaitu dengan belajar sungguh-sungguh. Taati orang tua dan guru. Insya Allah akan mendapatkan ilmu yang berkah,” harapnya.
Selain bonus demografi, Ade menambahkan, ada ancaman berupa musibah demografi. Yaitu anak muda usia produktifnya banyak tetapi tidak memiliki kemampuan.
“Bila anak mudanya banyak tetapi tidak memiliki kemampuan, akan tercipta pengganguran dan krimininalitas. Ini menjadi persoalan bagi Negara,” terangnya.
Di sela akhir sambutannya Wakil Bupati menyampaikan terimaksih kepada pimpinan pesantren Manahijussadat. Karena kegiatan GGS-C telah banyak membantu kegiatan pramuka di Kabupaten Lebak. Ade juga mengajak agar para peserta berlomba mengedepankan keterampilan dan persaingan yang sehat.
“Percuma ranking satu tapi curang,” pungkasnya.
Pimpin Pondok KH Sulaiman mengatakan kegiatan GGS-C setiap tahun semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta dari berbagai sekolah dan pesantren yang mengikuti kegiatan tersebut.
“Melalui kegiatan GGS-C Ke-4 tingkat SMP dan SMA yang diadakan selama satu hari ini diharapkan menjadi wadah bagi para andika untuk menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan,”katanya.(*)