TANGERANG, Pelitabanten.com – Sedikitnya sekitar 1.000 orang siswa-siswi SMPN 14 Kota Tangerang antusias menyaksikan dongeng yang dibawakan pencerita Budi Sabarudin, yang digelar di halaman sekolah tersebut, Jalan Perum Sekneg RI Nomor 33 Cikokol, Kota Tangerang, Rabu (4/10/2017).
Sebelum bercerita, Kang Budi — panggilan sehari-harinya — menyampaikan pesan-pesan edukatif. Salah satunya mengingatkan para siswa agar menjauhi rokok, minuman keras, obat-obatan, dan narkoba.
Selain itu, para siswa juga diingatkan agar menghormati guru-guru. “Ciumlah tangan bapak dan ibu guru kalian agar kalian mendapat berkah dunia dan akherat dari mereka,” teriaknya dengan lantang Kang Budi.
Setelah itu, Kang Budi memulai cerita tentang kisah binatang, yang mengangkat tema tolong-menolong dengan dasar ketulusan, kejujuran, dan keikhlasan.
Dongeng tersebut dibawakan Kang Budi seperti dalam pertunjukan teater monolog, namun dikemas dalam pendekatan bentuk teater tradisional, sehingga pertunjukannya menjadi lebih cair, akrab, dan tidak berjarak.
Pada saat menyaksikan pertunjukan dongeng itu, para siswa duduk lesehan, sehingga memudahkan Kang Budi membawakan cerita tersebut dan membangun komunikasi dengan para siswa.
Menurut Budi, kehadirannya di sekolah tersebut dalam rangka menjalankan program Dongeng Keliling ke sekolah, panti asuhan, taman baca masyarakat, lembaga pemasyarakatan, pojok-pojok kampung.
“Kegiatan mendongeng keliling ini sebagai gerakan literasi yang dilakukan sendiri dan mandiri. Tujuannya membangun budaya baca, budaya menulis, dan merawat dongeng sebagai kekayaan budaya kita,” ujarnya.
Budi menegaskan dongeng sebagai warisan budaya leluhur dulu memang harus dirawat atau dilestarikam, karena dongeng diciptakan oleh leluhur yang hebat dan cemerlang.
“Dongeng itu menghibur, mendidik, dan mencerahkan, yang kemudian saya pakai sebagai tagline di Dongeng Center Tangerang,” paparnya.
Sementara itu Kepala SMPN 14 Kota Tangerang, Endah Susanti mengatakan bahwa dongeng adalah literasi Maka kegitan mendongeng ini, saya berharap bisa menghidupkan program literasi kembali di tiap sekolah, yakni membiasakan membaca dan menulis sejak dini,” tukasnya. (Ilham)