Pelitabanten.com – Bastra ID berkolaborasi dengan Indika Foundation mengadakan Pelatihan Fasilitator Kepenulisan untuk Perdamaian pada 1–2 Juni 2024. Mengangkat tema “Perdamaian Lewat Tulisan”, Bastra mengajak 54 orang muda usia 15–35 tahun dari 18 provinsi di Indonesia untuk belajar terkait Teknik Fasilitasi dan Pemahaman Diversity, Equity, & Inclusion. Peserta pelatihan ini nantinya diharapkan mampu menjadi fasilitator andal untuk program kepemudaan yang berkaitan dengan isu kepenulisan dan perdamaian yang Bastra adakan.
Bastra ID merupakan organisasi pendidikan yang bergerak untuk meningkatkan keterampilan literasi dan sosioemosional menggunakan medium bahasa dan sastra. Organisasi yang berdiri sejak 2018 ini punya komitmen untuk memastikan orang muda Indonesia bisa punya keterampilan literasi dan sosioemosional, sehingga mereka jadi lebih mudah dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial, terutama di isu perdamaian.
Pelatihan Fasilitator Kepenulisan untuk Perdamaian menjadi program yang Bastra desain dengan menghadirkan pembicara yang relevan dengan topik serta memiliki metode penyampaian yang mampu membangun gairah belajar peserta.
Gresy Kristriana, Project Officer Indorelawan menjadi narasumber dalam kelas berjudul Teknik Fasilitasi. Gresy menyampaikan pentingnya peran fasilitator dalam sebuah gerakan/dialog, serta teknik-teknik fasilitator yang situasional.
“Fasilitator tuh bukan penyuluh, juru penerang, ataupun pencerahan yang menyampaikan informasi. Namun, mereka bertugas mengelola proses dialog.” tutur Gresy.
Fasilitator menurut Gresy perlu memahami bahwa situasi pelik yang terjadi di sebuah forum menyebabkan audiens jemu, tegang, bingung, bahkan konflik. Jika terjadi demikian, maka tanganilah keadaan sulitnya, bukan individunya. Fasilitator tetap bersikap tenang agar tidak memperumit masalah.
Selanjutnya di hari kedua, Debby Utami Hersya Fitri, Guru Anak Berkebutuhan Khusus, menjadi pembicara di kelas Pemahaman Diversity, Equity, & Inclusion (DEI). Melalui kelas ini, Debby menyampaikan urgensi prinsip DEI yang krusial untuk diterapkan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.
DEI sendiri adalah pendekatan yang mengakui pentingnya keberagaman, memberikan keadilan dalam kesempatan dan sumber daya, serta menciptakan lingkungan inklusif yang mendukung partisipasi dan keterlibatan semua individu. Pendekatan DEI berusaha untuk menghilangkan diskriminasi dan ketidakadilan, serta memastikan bahwa semua individu dihargai dan diperlakukan dengan adil.
Hasta Trida, Direktur Partnership Bastra ID, berharap bahwa melalui pelatihan ini, dapat tercipta bibit fasilitator yang mampu membuka ruang-ruang keberagaman, serta berkontribusi aktif dalam pendampingan dialog dan kepenulisan terkait perdamaian.
“Akhirnya, peran fasilitator penting untuk menjaga dialog keberagaman jadi lebih asertif, serta membantu lebih banyak orang untuk menciptakan karya kepenulisan tentang perdamaian yang lebih berdampak.” ujar Hasta.