LEBAK, Pelitabanten.com – Kain putih yang terbentang lebih dari 15×4 m itu menjadi background dan dua pigura berwarna putih berdiri kokoh di tengah panggung. Malam itu para alumni menyuguhkan sejumlah pentas seni, antara lain, Monolog “OH” karya Putu Wijaya, Pembacaan Puisi (karya Rendra, Chairil Anwar, Widji Tukul), Tari Tradisional, Stand Up Comedy, dangdut, gambus, teater dan band alumni.
Ikatan Keluarga Alumni Manahijussadat menggelar acara Panggung Gembira Alumni (PGA) di Ponpes Manahijussadat yang terletak di kampung Serdang, Kecamatan Cibadak Lebak- Banten.
Sejumlah pentas seni yang disuguhkan sejak pukul 20.30 wib itu dalam rangka memeriahkan perayaan milad ke 20 ponpes Manahijussadat. Kegiatan itu dihadiri Pimpinan Pondok KH Sulaiman Effendi, M.Pd.I, Direktur Tarbiyatul Mu’alimin Al-Islamiya (TMI) Ustaz Hasan Asyari, M.Pd, dewan guru, Ketua IKAM Ustaz Nasrun Saragih, para alumni, tamu undangan dan santri ponpes Manahijussadat.
Dalam sambutannya ustaz Nasrun Saragih mengatakan acara Panggung Gembira Alumni sengaja digelar agar menjadi ajang silaturahmi dan pelepas rindu antaralumni yang saat ini berjumlah 612 orang.
“Acara Panggung Gembira Alumni merupakan rangkaian milad ke 20 ponpes Manahijussadat yang sengaja kami selenggarakan agar kami para alumni bisa mendulang kenangan indah selama kami belajar di pondok,” ujarnya, Sabtu (13/5/2017)
Ustaz Nasrun mengaku peran alumni belum begitu banyak memberi kontribusi kepada pondok. Kendala waktu dan kesibukan para alumni dengan berbagai profesi yang digelutinya menjadi penghambat kurangnya kepedualian alumni terhadap pondok.
“Dengan segala keterbatasan waktu dan berbagai kesibukan, kami mohon maaf belum bisa memberikan sesuatu yang berharga kepada pondok,” imbuhnya.
Sementara itu KH Sulaiman Effendi mengaku sangat mengapresiasi dihelatnya acara Panggung Gembira Alumni. Terlebih kegiatan tersebut mengandung nilai edukatif dan inspiratif bagi para santri.
“Kontribusi kepada pondok bukan sekadar dinilai dari materi atau uang, kontribusi alumni menghadirkan acara Panggung Gembira saja sudah sangat berharga dan tak ternilai oleh harta,” ujarnya.
Irni Hayati alumni angkatan 2008 mengaku senang dapat mengahadiri kegiatan Panggung Alumni. Melalui kegiatan tersebut, lanjut dia, para alumni bisa bernostalgia dan bergembira ria.
“Saya senang sekali dan bangga dengan acara ini (Panggung Gembira Alumni, Red) karena bisa berkumpul bersama teman-teman alumni dari semua angkatan,” tuturnya.
Ketua Milad ustaz Yudi Nurhadi mengatakan panggung gembira alumni bukan sekadar temu kangen dan nostalgia, tetapi menjadi ajang penggalian kreativitas para alumni di bidang kesenian.
“Adanya acara Panggung Gembira Alumni itu menunjukkan bahwa potensi dan kreativitas para alumni mampu menguatkan tali kekeluargaan melalui suguhan kesenian,” katanya.