Beranda Pendidikan

Pengabdian FKUI, Antisipasi Penyebaran Hepatitis

Pengabdian FKUI, Antisipasi Penyebaran Hepatitis
Pengabdian FKUI, Antisipasi Penyebaran Hepatitis. Foto Pelitabanten.com (Ist)

Pelitabanten.com — Penyakit sering dikenal dengan peradangan yang terjadi di hati. Hepatitis bisa disebabkan oleh infeksi, baik virus, bakteri, atau parasit.

Menurut penelitian, Ada 5 jenis virus hepatitis yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Selain virus, beberapa kondisi juga bisa memicu hepatitis seperti minum alkohol, penyakit autoimun, serta zat racun atau obat-obatan tertentu termasuk obat tradisional.

Hepatitis merupakan penyakit infeksi yang menjadi pembunuh utama setelah TBC, dan 9x menginfeksi lebih tinggi daripada HIV.

Diketahui 325 juta di dunia mengidap hepatitis B dan C, menyebabkan kematian 1,4 juta/tahun.

Indonesia merupakan negara dengan endemisitas tinggi Hepatitis B, terbesar kedua di negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), dari hasil studi dan uji saring darah donor PMI diperkirakan di antara 100 orang Indonesia, 10 di antaranya telah terinfeksi Hepatitis B atau C.

Hingga saat ini diperkirakan terdapat 28 juta penduduk Indonesia yang terinfeksi Hepatitis B dan C, dimana yang berpotensi menjadi kronis sebanyak 14 juta penduduk dan dari yang kronis tersebut 1,4 juta orang berpotensi untuk menderita kanker hati.

Baca Juga:  Sosialisasi Hepatitis Akut, Arief: Segera Lakukan Langkah Preventif Disegala Lini

Hepatitis virus merupakan sebuah fenomena gunung es, dimana pederita yang tercatat atau yang datang ke layanan kesehatan lebih sedikit dari jumlah penderita sesungguhnya.

Mengingat penyakit ini adalah penyakit kronis yang menahun, dimana penularan virus akan terus berjalan ketika sudah ada orang yang telah terinfeksi walaupun kondisinya masih sehat dan belum menunjukkan gejala dan tanda.

Penularan Hepatitis

Pengabdian FKUI, Antisipasi Penyebaran Hepatitis

Ada beberapa cara penularan Hepatitis, diantaranya:

Hepatitis A:

Disebabkan oleh virus hepatitis A yang penularannya melalui dan yang tercemar ke dalam saluran pencernaan (fecal oral). Sumber penularannya umumnya terjadi karena pencemaran air minum, makanan yang tidak dimasak atau tercemar, sanitas yang buruk, dan personal hygiene rendah.

Hepatitis B:

Disebabkan oleh virus hepatitis B yang penularannya bisa secara vertikal ataupun horisontal. Penularan vertikal terjadi saat masa perinatal (persalinan) sedangkan penularan horisontal melalui transfusi darah, jarum suntik tercemar, pisau cukur, tattoo, dan transplantasi organ.

Hepatitis C:

Penularannya melalui darah dan cairan tubuh, jarum suntik, kecelakaan kerja ( kesehatan). Hubungan seks dapat menularkan tetapi kemungkinannya sangat kecil, Hepatitis C dicegah dengan menghindari faktor risiko karena sampai saat ini belum tersedia vaksin untuk hepatitis C.

Baca Juga:  Bersama Epidemiologi, Kota Tangerang Bahas PTM demi Keamanan Siswa

Hepatitis D:

Virus hepatitis D paling jarang ditemukan tapi paling berbahaya. Hepatitis D disebut juga virus delta, karena virus ini memerlukan virus hepatitis B untuk berkembang biak sehingga hanya ditemukan pada orang yang telah terinfeksi vius hepatitis B

Hepatitis E:

Penularannya sama dengan hepatitis A melalui fecal oral. Namun hepatitis E ini belum tersedia.

Faktor Resiko

Ada beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan hepatitis yaitu hygiene perseorangan yang buruk seperti kebiasaan mencuci tangan tanpa sabun, kebiasaan makan bersama dalam satu tempat, tukar-menukar alat makan dan tempat minum dengan teman.

Selain itu, perilaku penjamah makanan terhadap praktik penanganan keamanan pangan bisa berpengaruh. Sehingga penjamah makanan kantin sebuah tempat harus dipertimbangkan dalam penyebaran penyakit.

Faktor-faktor ini bisa terjadi di lingkungan pondok pesantren dimana mulai dari belajar, makan dan tidur, serta melakukan aktivitas lain dilakukan secara bersama.

Pengabdian di Pondok Pesantren

Pengabdian FKUI, Antisipasi Penyebaran Hepatitis

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melakukan masyarakat di salah satu pondok pesantren ternama di Banten.

Baca Juga:  Ace Hasan Syadzily: Tumbuhkan Daya Saing dalam Budaya Birokrasi

Kegiatan ini berupa sosialisasi dan skrining hepatitis di Ibad Ar Rahman Islamic Boading School Pandenglang ini sudah digelar pada bulan Agustus 2019.

Pengabdian masyarakat yang didukung oleh Direktorat Riset dan Pengembangan Kepada Masyarakat Universitas Indonesia (DRPM UI) dilakukan dalam bentuk pemeriksaan darah dan mengukur pengetahuan, sikap, dan perilaku santri SMP dan santri SMA terhadap penyakit hepatitis.

Dilakukan, pemeriksaan darah dilakukan oleh tim Departemen Patologi Klinik dan Patologi Anatomi FKUI/RSCM yang diketuai oleh Dra. Siti Nurbaya, M.Biomed dan dr. Yusra, SpPK.

Seluruh santri menyambut antusias kegiatan ini, mereka mendapatkan informasi baru yang belum mereka ketahui sebelumnya.

Bahkan tidak hanya santri yang mengikuti kegiatan ini, para juga antusias melakukan pemeriksaan darah. Harapannya, santri dan para staf bisa mengenali tanda-tanda hepatitis dan melakukan perubahan terkait pola hidup bersih dan sehat (PHBS) termasuk melakukan vaksinasi pencegahan hepatitis.

Pengabdian FKUI, Antisipasi Penyebaran Hepatitis

Penulis: Luthfiyyah Mufidah, S.K.M (Tenaga Kependidikan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)