Pelitabanten.com – Seperti yang kita tahu muhammadiyah merupakan salah satu organisasi islam terbesar yang ada di Indonesia. Di tambah lagi Indonesia merupakan Negara dengan penduduk muslim tebesar di dunia, maka tidak heran jika Muhammadiyah dapat menjadi organisasi terbesar khususnya di Indonesia. Sebelum membahas peranan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan ada baiknya kita mengetahui sedikit kilas balik tentang organisasi Muhammadiyah terlebih dulu
Muhammadiyah itu sendiri didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan yang salah satu tujuannya ialah untuk memurnikan ajaran Islam dengan mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Dengan muwujudkan hal tersebut tentunya tidaklah mudah jika dilihat dari lingkup di Nusantara kala itu yang dimana kita tahu sejak jaman dahulu masih banyak sekali penyimpangan-penyimpangan dengan pengaruh mistik. Dengan demikian Muhammadiyah bergerak dengan perlahan tapi pasti melalui proses panjang seperti yang terjadi di masa sekarang bahwasanya Muhammadiyah telah berkembang pesat dengan dakwah melalui sikap dan tindakan dengan membangun beberapa amal usaha di bidang pendidikan, kesehatan, bahkan sampai ke lingkup sosial yang berbasis islami. Sehingga Muhammadiyah sudah tidak asing lagi tedengar di telinga masyarakat.
Muhammadiyah sebagai sebuah persyarikatan telah merumuskan pula visi dan misi yang sudah jelas, sehingga dapat melahirkan gerakkan yang terarah di berbagai bidang, dan mencapai tujuan yang diinginkan secara bersama. Sebagai sebuah gerakan, dalam perjalanannya Muhammadiyah melaksanakan usaha dan kegiatannya dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat di Indonesia yang di sebut amal usaha. Amal usaha muhammadiyah merupakan bentuk perwujudan dari pelaksanaan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar itu sendiri guna mencapai maksud dan tujuannya. Selain itu amal usaha muhammadiyah juga berfungsi untuk membimbing masyarakat kearah perbaikan kehidupan dalam bentuk sosial maupun tuntunan islam.
Dalam bidang pendidikan contohnya, dari sekian banyak amal usaha yang di dirikan oleh Muhammadiyah, di bidang pendidikan lah yang cepat berkembang, karena sejak awal berdirinya Muhammadiyah memang menjadikan pendidikan sebagai jalur perjuangan bangsa. Salah satu faktor penyebab adanya amal usaha di bidang pendidikan ini ialah karena tidak efisiennya lembaga pendidikan di Indonesia kala itu.
Dengan adanya amal usaha di bidang pendidikan ini diharapkan dapat menjadi pembentukan karakter bagi pemuda ataupun pemudi sebagai generasi penerus bangsa di kemudian hari, karena biar bagaimanapun pendidikan dianggap sangat penting bagi kehidupan masyarakat khususnya generasi muda, karena kehidupan yang semakin maju dan zaman semakin canggih menuntut setiap individu untuk terus berkembang dari segi keilmuan. Tanpa adanya pendidikan yang terencana dengan baik bisa saja memberikan pengaruh buruk bagi tiap individu itu sendiri yang berdampak terhadap lingkungan, agama, bahkan Negara itu sendiri.
Menurut data yang dirilis situs “muhammadiyah.or.id” jumlah lembaga pendidikan yang dikelola Muhammadiyah terdiri dari SD/MI (2604), SMP/MTs (1772), SMA/SMK/MA (1143), Perguruan Tinggi (172). Tersebar dari Aceh hingga Papua. Dapat kita lihat bagaimana amal usaha Muhammadiyah dalam bidang pendidikan ini, sungguh luar biasa. Selain itu dalam orientasi pendidikan ini pun meliputi pendidikan yang bersifat umum dan islam, maka dari itu para pelajar atau mahasiswa yang terdapat di dalam pendidikan tersebut tidak hanya beragama islam, di NTT bahkan di papua mayoritas pelajar dan mahasiswanya ialah katolik, itu cukup membuktikan bahwasanya di dalam pendidikan itu bukan hanya untuk golongan tertentu saja, karena pada dasarnya setiap warga Negara berhak untuk menempuh jalur pendidikan tanpa memandang budaya, agama, aliran, ras, dan sebagainya.
Bidang pendidikan merupakan salah satu amal usaha yang di dirikan oleh Muhammadiyah, sementara ada banyak sekali amal usaha yang di dirikan Muhammadiyah selain dalam bidang pendidikan ini seperti, bidang keagamaan, bidang kesehatan, bidang kesejahteraan masyarakat, bidang ekonomi, bidang politik, dan masih banyak lagi*
Penulis : Hirli Aldian Octafiansyah Mahasiswa Program Studi Arsitektur Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan