SERANG, Pelitabanten.com – Gerakan orang tua membacakan buku disingkat Gernas Baku merupakan gerakan nasional, kolaborasi antara Pemerintah dengan pegiat peduli pendidikan anak usia dini, perguruan tinggi, dan dunia usaha dalam rangka meningkatkan partisipasi keluarga dan lembaga PAUD untuk menumbuhkan budaya membaca. Gernas Baku berada di bawah koordinasi Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Untuk pertama kalinya sosialisasi Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku dilaksanakan di TBM Rumah Dunia Serang-Banten dihadiri oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kepala Kantor Bahasa Banten, UPT PAUD Dikmas Banten, Ketua Forum TBM Nasional, Ketua Forum TBM Banten dan sejumlah pegiat literasi, pengelola PKBM serta pegiat pendidikan anak usia dini.
Dalam sambutannya, Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, Dr. Sukiman menyampaikan puncak kegiatan Gernas Baku rencananya akan dilaksanakan pada 5 Mei mendatang melalui telekonferensi Mendikbud berinteraksi langsung dengan orang tua anak PAUD di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan terkait Gernas Baku dan diharapkan seluruh pegiat literasi dan pendidikan anak usia dini di tingkat provinsi, kabupaten/ kota dan kecamatan melakukan kegiatan serupa bersama Pimpinan Daerah, Dinas Pendidikan, Bunda PAUD dan Organisasi Mitra.
“Kami berharap kepada rekan-rekan pegiat PAUD bersama pegiat TBM untuk menghubungi kepala daerah baik Gubernur maupun Bupati atau Walikota di Banten melalui Bunda PAUD bersama-sama mengajak para orang tua dan anak-anaknya melaksanakan kegiatan Gernas Baku pada 5 Mei mendatang,” katanya di gedung pertemuan Rumah Dunia, Rabu (14/3/2018).
Dalam dialognya, Dr. Sukiman menjelaskan terkait bahan bacaan untuk balita atau anak usia dini masih terbilang sangat langka. Untuk itu para pegiat PAUD ditantang untuk berkreasi menciptakan bahan bacaan melalui cerita bergambar.
“Tadi saya sempat memeriksa bahan bacaan yang ada di motor pustaka pemberian dari Perpusnas, ternyata hanya ada dua buku yang layak dibaca bagi anak balita. Koleksi buku anak PAUD memang masih sangat langka dan diharapkan pegiat pendidikan anak usia dini dan pegiat literasi mampu merancang buku cerita bergambar atau dongeng. Karena melalui imajinasi anak, sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Seperti contoh cerita persahabatan kucing dan burung,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Forum TBM Pusat Dr. Firman Hadiansyah mempresentasikan Tri Pusat Pendidikan Ki Hajar Dewantara; Keluarga, Sekolah dan Masyarakat.
“Para pegiat Taman Bacaan Masyarakat selama ini memang belum secara spesifik memasuki ruang keluarga dalam menumbuhkembangkan minat baca terlebih anak usia dini. Selama ini baru lingkungan sekolah, anak-anak remaja dan masyarakat sampai ke seluruh pelosok desa. Untuk itu dalam kesempatan ini diharapkan adanya kerjasama yang kongkrit dengan Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, entah itu melalui pojok baca keluarga di setiap rumah dengan memperbanyak bahan bacaan anak usia dini dan bekerjasama dengan para orang tua membacakan buku bagi anak-anaknya atau kegiatan serupa lainnya,” ungkap Presiden Motor Literasi ini.
Di awal dan akhir kegiatan sosialisasi Gernas Baku para peserta diajak bernyanyi dan bergoyang bersama menyanyikan Mars Gernas Baku yang mengingatkan semuanya jika pada 5 Mei mendatang akan dilaksanakan puncak Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku.