JAKARTA, Pelitabanten.com – Tak banyak penyanyi yang dapat bertahan selama tiga dekade lebih. Salah satu dari penyanyi-penyanyi tersebut adalah Ita Purnamasari. Yups, tahun 2017 kemarin menandai 30 tahun Ita Purnamasari berkarya di dunia musik Indonesia. Dan setelah melewati perjalanan bermusik lebih dari 30 tahun, penyanyi wanita yang dikenal melalui lagunya yang berjudul “Cintaku Padamu” ini kembali berkarya sekaligus melepas rindu kepada penggemar-penggemarnya.
“Izinkanlah“, lagu yang pernah dipopulerkan oleh Nike Ardilla dipilih Ita menjadi andalan single ini. Lagu ini didukung aransemen musik apik dari Younky Soewarno yang juga merupakan pencipta lagu “Cintaku Padamu“.
Di tahun 2017 pula, telah banyak karya yang dihasilkan oleh Ita. Mulai dari bisnis, merilis autobiografi, hingga konser 3 Dekade yang digelar pada Desember lalu. Namun sebagai seorang seniman, Ita tak pernah puas. Ia pun mencoba untuk tetap membuat karya.
“Saya nggak mau mandek. Umur itu nggak bisa membatasi kita untuk berkarya. Jadi saya ingin terus membuat sesuatu,” papar Ita di Kemang. Rabu (8/8/2018)
Niat wanita kelahiran Surabaya, 15 Juli 1967 tersebut mendapat dukungan penuh dari HP Records selaku label yang menaunginya. Tak tanggung-tanggung, Ita bahkan telah berencana untuk merilis album baru. Namun sebagai langkah awal, Ita lebih memilih untuk lebih dahulu melempar single.
Bukan sembarang alasan jika Ita memilih single “Izinkanlah” yang pernah dipopulerkan oleh almarhumah Nike Ardila ini. Sejak dahulu, Ita memang sangat menyukai lagu ini. Bahkan ia pernah bercita-cita untuk mendaur ulang lagu ini.
“Ketika alamarhumah menyanyikan lagu ini, saya suka banget. Menurut saya lagunya sangat melodius. Saya pikir suatu saat nanti saya mau bawakan sendiri. Ini termasuk lagu favorit saya. Bahkan waktu konser, saya juga bawain lagu ini,” tutur Ita.
Pada akhirnya, impian Ita tersebut akhirnya memang terwujud. Dengan gayanya sendiri, Ita berhasil membuat lagu ini sedikit berbeda dengan versi aslinya.
“Dimana-mana kalau lagu sama tapi yang bawain beda, pasti hasilnya beda. Walaupun genrenya sama. Tetapi diaransemen sama penciptanya hingga pop rocknya lebih kental,” ucap Ita.
Karena cukup familiar dengan lagu ini, Ita sama sekali tak merasa kesulitan saat harus mendaur ulangnya.
”Kesulitan sejauh ini sih nggak ada. Kan dari dulu saya suka sekali dengan lagu ini. Apalagi saya sama penciptanya sudah cukup lama kerjasama,” jelas Ita.
Semangat Ita untuk terus berkarya memang patut diacungi jempol. Ita tetap berusaha membuktikan jika dirinya masih eksis di dunia musik Indonesia. Jaman berubah, selera musik pun turut berubah. Namun kenyataan tersebut tak dijadikan alasan bagi Ita untuk tetap berkarya.
“Kalau saya mengalir aja. Karena bagi saya itu sebuah kepuasan. Saya nggak mikirin hasilnya. Saya bikin karya yang baik untuk diri saya sendiri dan untuk para penggemar setia saya,” kata Ita sambil tertawa. (sammy)